Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Fakta Seputar Kanker Paru dan Jenis-jenis Pengobatannya
Kanker paru merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia dengan perkiraan 1,8 juta kematian akibat kanker paru per tahun. Ini faktanya.
Editor: Sri Juliati
Oleh: dr. Wahyu Djatmiko, SpPD-KHOM
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
TRIBUNNEWS.COM - Belum banyak yang mengetahui, menurut Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) tahun 2020, kanker paru menduduki posisi kedua setelah kanker payudara, sebagai penyebab kanker terbanyak di dunia dengan perkiraan lebih dari 2 juta kasus baru per tahunnya.
Kanker paru juga merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia dengan perkiraan 1,8 juta kematian akibat kanker paru per tahun.
Penyakit ini mematikan karena sering kali pasien baru datang mencari pertolongan dokter pada stadium lanjut, yaitu setelah gejala memberat.
Hal ini bisa terjadi akibat gejala kanker paru pada stadium awal terkadang tidak jelas dan sulit dikenali karena mirip dengan gejala penyakit paru pada umumnya.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak napas, nyeri dada, batuk darah, sulit menelan, penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya dan suara serak.
Sebagian pasien ada juga yang mengeluhkan pembengkakan dan nyeri di daerah leher atau nyeri pada tulang rusuk dan punggung.
Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika terdapat gejala-gejala tersebut terlebih jika pasien juga memiliki faktor risiko terkena kanker paru.
Paparan asap rokok merupakan faktor risiko tersering. Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki risiko terkena kanker paru.
Perokok pasif juga memiliki risiko yang sama. Rokok tembakau diperkirakan sebagai penyebab lebih dari 85 persen kasus kanker paru.
Paparan zat kimia berbahaya seperti debu asbestos, silika dan radon, polusi udara, riwayat penyakit paru kronik dan riwayat keluarga dengan kanker paru merupakan faktor risiko yang juga perlu diperhatikan.
Baca juga: Dokter Jelaskan Alasan Laki-laki Lebih Banyak Terkena Kanker Paru-Paru, Ini Penyebab Utamanya
Deteksi dini dan upaya pencegahan sangat penting. Diagnosis yang ditegakkan pada stadium awal akan meningkatkan peluang sembuh dan kesempatan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif.
Saat ini, tes skrining dengan mengunakan tomografi komputer cukup andal untuk menemukan kasus kanker paru pada stadium awal, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.
Prosedur diagnostik lainnya yang mungkin akan diprogramkan oleh dokter adalah foto thoraks, bronkoskopi dan prosedur biopsi serta beberapa pemeriksaan lain yang dipandang perlu.