Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Membuka Jalan Perintis 'Si Emas Cokelat' Penggerak Ekonomi Minahasa

Petani cengkeh tersenyum ketika dari atas pohon yang tinggi ia melihat sebagian jalanan di desanya sudah mulai terbuka dan dikeraskan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Membuka Jalan Perintis 'Si Emas Cokelat' Penggerak Ekonomi Minahasa
Dokumentasi Kodim 1302/Minahasa
Dansatgas TMMD ke-121 Kodim 1302/Minahasa Letkol Inf Mutakbir bergotong royong di Desa Kayuwatu Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Oleh: Letkol Inf Mutakbir
Dansatgas TMMD Ke-121 Kodim 1302/Minahasa

MENTARI terlihat mulai condong ke barat, sinarnya menghangat berusaha menghapus peluh.

Namun, seorang pria masih setia bergelantungan di pohon cengkeh yang tinggi menjulang.

Angin berhembus, menggerakkan dahan-dahan, mengombang-ambingkan tubuh kurus di atas pohon cengkeh.

Meski begitu, ia tetap bertahan.

Dia adalah Fendy Mandey, Warga Desa Kayuwatu, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara sang pemetik cengkeh.

Ia enggan turun dan terus bergelantungan pindah dari dahan satu ke dahan lainnya sibuk memetik cengkeh.

Berita Rekomendasi

Fendy seolah ingin menghabiskan bunga cengkeh yang terlihat ranum dan cokelat menggoda.

Saat angin kembali bertiup cukup kencang disertai butiran air hujan yang semakin lebat, pria paruh baya itu justru mengembangkan senyuman, ketika dari atas pohon yang tinggi ia melihat sebagian jalanan di desanya sudah mulai terbuka dan dikeraskan.

Ada butiran bening yang tiba-tiba keluar dari pojok matanya.

Ia pun berusaha menahan butiran bening di matanya agar tidak jatuh.

Baca juga: Program TMMD, TNI Salurkan Air Bersih ke Warga Desa Kalianan di Lereng Gunung Argopuro 

“Opo empung, em banuaku ni buka mou lalan leos nyata cingke cingke niangku touw repet. (Ya Allah, desaku benar-benar tersentuh pembangunan. Jalanan itu benar-benar nyata. Dan cengkeh-cengkeh ini akan siap terangkut dengan cepat),” kata Fendy lirih.

Senyum petani cengkeh itu pun semakin melebar, ketika dari kejauhan ia melihat seorang pria berbadan tegak dengan seragam loreng khas Tentara Nasional Indonesia (TNI) memanggil-panggil memintanya untuk turun.

Fendy tidak menyadari, pria berbaju loreng tersebut sudah memerhatikan dari tadi.

Pria berbaju loreng itu puas melihat aksi Fendy memetik cengkeh yang begitu lihai.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas