Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Mengapa Israel Tak Juga Balas Serang Iran?  

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu telah lantang mengancam akan menghukum Iran dengan kekuatan penuh. 

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Mengapa Israel Tak Juga Balas Serang Iran?  
Mehr News Agency
Sistem persenjataan Iran dilaporkan tengah disiapkan untuk membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Rabu (31/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Rabu, 2 Oktober 2024, mungkin bakal dicatat sebagai hari yang secara politis dan taktis, sangat-sangat buruk dan menyeramkan bagi militer Israel. 

Mereka kehilangan selusin prajurit komandonya yang terperangkap jebakan Hizbullah saat menjajal masuk wilayah Lebanon Selatan. 

Peristiwa ini membuktikan perang darat melawan Hizbullah Lebanon akan sangat sulit, tak seperti operasi mereka ke Gaza dan Tepi Barat.

Penyusupan komando ini membatalkan operasi darat Israel, menghentikan penerbangan helikopter di area itu mengingat Hizbullah menguasai rudal antipesawat.   

Mimpi buruk perang darat Israel ke Lebanon seperti mengingatkan kisah pahit mereka saat terlibat perang 1982 dan 2006. 

Baca juga: Ali Khamenei Memperingatkan Israel dalam Khutbah Jumat di Teheran, Kesabaran Iran Telah Berakhir

Baca juga: Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus 100 Dolar Per Barel Buntut Perang Iran VS Israel

Baca juga: AS Bombardir Yaman, Targetkan Bandara hingga Pelabuhan, Berdalih Lindungi Israel dari Houthi

Beberapa jam sebelum kehilangan selusin tentara komandonya, 200 peluru kendali balistik Republik Islam Iran dan Houthi Yaman mengguyur bak hujan ke berbagai lokasi penting di Israel. 

Pemeritah dan militer Israel melakukan sensor ketat dampak serangan massal Iran itu, sehingga tidak banyak diketahui fakta kerusakan sesungguhnya. 

Berita Rekomendasi

Teheran mengklaim rudal balistik mereka, termasuk rudal hipersonik Fattah-2, menghantam markas Mossad, dinas intelijen luar negeri Israel.

Puluhan rudal lain menghajar Pangkalan Udara Nevatim di Negev, pusat skuadron tempur udara F-15 dan F-35 Adir yang dikerahkan Israel untuk mengggempur Gaza, Lebanon, Yaman, dan Suriah.

Tapi seberapa parah kehancurannya, kini mungkin tidak penting lagi. Dunia sudah menyaksikan kemampuan strategis Iran dan keberanian mereka menantang Israel dan pendukungnya.

Semua pihak sekarang sedang berhitung, kapan pembalasan Israel akan menimpa Iran? Seberapa kuat balasan itu? Apakah pembalasan itu akan menyeret Amerika Serikat, beking utama Israel?

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu telah lantang mengancam akan menghukum Iran dengan kekuatan penuh. 

Namun rapat kabinet perang Israel agaknya belum sampai pada kesimpulan mengeksekusi pembalasan itu, karena menunggu lampu hijau Washington. 

Gedung Putih diyakini telah memaksa Israel menahan diri, tidak menyerang balik ke wilayah Iran, karena efeknya akan memicu perang kawasan.

Sebuah rudal Iran terlihat saat upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, 17 April 2024.
Sebuah rudal Iran terlihat saat upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, 17 April 2024. (Kredit Foto: Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS/Tangkap Layar)
Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas