Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Kertanegara, Riwayatmu Kini

Prabowo Subianto memanggil calon menteri dan wamen di kediamannya rumah di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kertanegara, Riwayatmu Kini
Tribunnews.com/Igman
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto di rumah Kertanegara IV, Jakarta pada Kamis (19/9/2024) siang. Di rumah inilah para calon menteri dipanggil oleh Prabowo. 

Oleh: Karyudi Sutajah Putra
Analis Politik pada Konsultan dan Survei Indonesia (KSI)

TAK ada yang kebetulan di dunia ini. Semua "by design".

Paling tidak oleh Tuhan YME.

Termasuk rumah Prabowo Subianto.

Mengapa harus di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan juga di Bukit Hambalang, Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, pasti bukan sebuah kebetulan. 

Di kediamannya di Kertanegara itulah, Presiden ke-8 RI yang akan dilantik MPR pada Ahad (20/10/2024) nanti melakukan audisi atau semacam "fit and proper test" kepada para calon pembantunya di pemerintahan mendatang, baik sebagai menteri, wakil menteri, atau pun kepala lembaga/badan, Senin-Selasa (14-15/10/2024).

Di kediaman lainnya di Bukit Hambalang, yang ia beri nama Padepokan Garuda Yaksa, Prabowo bersama wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka akan memberikan pembekalan kepada para calon pembantunya itu, Rabu (16/10/2024). 

Berita Rekomendasi

Entah mengapa jalan di depan rumah Prabowo itu, yang disebut sebagai rumah warisan orangtuanya, diberi nama Kertanegara.

Tapi memang nama-nama jalan di wilayah Kebayoran Baru banyak yang menggunakan nama raja.

Misalnya Jalan Wijaya, Jalan Brawijaya, Jalan Aditiawarman, dan Jalan Dharmawangsa. 

Adapun Kertanegara adalah nama Raja Singasari yang bertakhta tahun 1268-1292.

Ia adalah raja ke-5 Singasari setelah Ken Arok (1222-1247) selaku pendiri, Anusapati (1247-1249), Tohjaya (1249-1250), dan Wisnuwardhana (1250-1272), sekaligus sebagai raja terakhir dan terbesar.

Dikutip dari berbagai sumber, Kertanegara terbunuh oleh Jayakatwang, Bupati Gelang-gelang, kini Madiun, Jawa Timur, yang melakukan pemberontakan sekaligus meruntuhkan Kerajaan Singasari pada 1292 dengan alasan balas dendan.

Setahun kemudian, Raden Wijaya, menantu Kertanegara membunuh Jayakatwang, dan kemudian mendirikan kerajaan baru bernama Majapahit pada 1293.

Semasa Kertanegara berkuasa, Singasari mencapai puncak kejayaannya dengan menaklukkan seluruh wilayah Jawa, Bali, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan dan Maluku, serta Malaya (Malaysia) dan Tumasik (Singapura).

Kertanegara pula yang berani menantang dan mempermalukan Khubi Lai Khan dari Mongolia. 

Berabad-abad kemudian, Kertanegara menjadi nama jalan di depan rumah Prabowo di Kebayoran Baru.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu melakukan audisi kepada para calon pembantunya. Jalan Kertanegara pun menjadi viral. 

Kabinet 100 Menteri

Jika Kertanegara merupakan raja ke-5 Singasari, Prabowo adalah Presiden ke-8 RI.

Jika Kertanegara menjadi raja terbesar Singasari, apakah Prabowo akan menjadi presiden terbesar RI, melampaui pencapaian Soekarno, Soeharto dan Joko Widodo? 

Kita tidak tahu pasti.

Yang jelas, jika dilihat dari "starting point"-nya, nampaknya terlalu sulit bagi Prabowo untuk bisa mengalahkan pencapaian Bung Karno, Pak Harto atau Jokowi. 

Lihat saja langkah awalnya dalam menyusun kabinet.

Dilihat dari sosok-sosok yang diaudisi, tak berlebihan jika kabinet yang akan diumumkan dan dikantik Prabowo pada 20 Oktober nanti adalah kabinet "status quo" atau kelanjutan dari kabinet Jokowi, kabinet akomodasi, atau kabinet rekonsiliasi.

Bukan zaken kabinet atau kabinet ahli seperti yang dijanjikan. 

Lihat saja. Sedikitnya ada 16 menteri di kabinet Jokowi yang diaudisi Prabowo. Ini semacam status quo. Prabowo sekadar "follower" dari Jokowi. 

Sejumlah ketua umum partai politik yang berkoalisi mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran juga diaudisi untuk menjadi menteri.

Sebut saja Bahlil Lahadalia (Partai Golkar), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional), Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat). Inilah kabinet akomodasi. Kabinet balas budi. 

Mereka yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi, yang di dalamnya ada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, juga ada yang diaudisi, seperti Haikal Hasan. Inilah kabinet rekonsiliasi. 

Lalu, soal jumlah kursi kabinet, jangan ditanya lagi. Akan jumbo. Dikabarkan akan ada 46 menteri dari sebelumnya "hanya" 34 menteri.

Jika ditambah dengan kursi wakil menteri, jumlahnya bisa mencapai 100 kursi. Ini seperti di era Bung Karno dengan Kabinet 100 Menteri-nya. 

Ada 46 menteri. Jika semua ada wakilnya maka akan ada 92 menteri dan wakil menteri.

Jika ditambah dengan Kapolri, Jaksa Agung dan Panglima TNI serta kepala lembaga/badan maka total bisa mencapai 100 kursi.

Ini tentu saja merupakan pemborosan anggaran. Apalagi ada perubahan nama atau nomenklatur kementerian.

Dari "starting point" ini saja sudah dapat dibayangkan bahwa Prabowo tidak akan bisa sebesar Kertanegara. 

Para calon pembantu Prabowo akan diberi pembekalan di kediaman pribadi Ketua Umum Partai Gerindra itu yang diberi nama Padepokan Garuda Yaksa di Bukit Hambalang, Rabu (16/10/2024). 

Garuda Yaksa adalah nama kereta tunggangan Batara Wishnu di angkasa, yang juga dijadikan nama pesawat jet pribadi Prabowo dan keluarganya. 

Saat membangun Padepokan Garuda Yaksa, Prabowo membayangkan dirinya sebagai seorang pendekar yang akan bertapa di atas bukit, di sebuah padepokan, menjadi "pandhito" (guru) atau pertapa.

 Kendati demikian, jika tenaganya dibutuhkan, Prabowo mengaku akan turun gunung.

Kini, Prabowo sudah turun gunung menjadi seorang Presiden.

Akankah Prabowo berhasil mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini, minimal bisa melampaui pencapaian Presiden Jokowi? 

Kita tunggu saja tanggal mainnya!

 

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas