Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kesiapan IKN dan Pentingnya Manajemen Komunikasi yang Baik
Pemindahan ibu kota negara ke IKN di Kalimantan Timur adalah langkah berani yang diambil Pemerintah untuk membawa Indonesia menuju era baru.
Editor: Wahyu Aji
Oleh Dian Rosalia
Mahasiswa Pascasarjana STIKOM Interstudi
PEMINDAHAN ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur adalah langkah berani yang diambil Pemerintah untuk membawa Indonesia menuju era baru.
Proyek ini mengusung visi Indonesia yang lebih seimbang, inklusif, dan berkelanjutan, dengan target ambisius yang terbentang hingga tahun 2045.
Namun, di tengah optimisme ini, banyak pertanyaan dan tantangan yang masih perlu dijawab, terutama terkait dengan realisasi target pemindahan Presiden dan aparatur sipil negara (ASN) sebelum 17 Agustus 2024, serta kesiapan infrastruktur dasar yang menunjang kehidupan di IKN.
Pembangunan IKN dalam Buku Saku IKN yang dikeluarkan Bappenas pada Juli 2021 direncanakan dalam beberapa fase, dimulai dari 2020 hingga 2045.
Tahap awal, 2020-2024, pembangunan fokus pada infrastruktur utama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seperti Istana Kepresidenan, gedung kementerian, pusat peribadatan serta perumahan bagi ASN di Kawasan Inti Ibu Kota Negara (KIKN).
Pada tahap ini, yang menjadi target ambisius adalah pemindahan tahap awal ASN dan Presiden ke IKN sebelum 16 Agustus 2024, yang diharapkan akan menjadi momentum perayaan Hari Kemerdekaan RI pertama di ibu kota baru pada 17 Agustus 2024.
Tahapan berikutnya, 2025-2035, fokus pada pengembangan IKN sebagai pusat inovasi dan ekonomi.
Pemerintah berencana untuk menyelesaikan pemindahan pusat pemerintahan ke IKN serta mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas untuk menciptakan ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan.
Di tahap ini, tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) juga menjadi prioritas, sejalan dengan rencana menjadikan IKN sebagai kota yang berdaya saing global.
Pada rentang waktu 2035-2045, pengembangan difokuskan untuk mempercepat pembangunan dan konektivitas antar kota di Kalimantan Timur.
Pemerintah berharap, pada tahap ini, IKN akan menjadi destinasi utama bagi investasi asing langsung di Indonesia dan menarik talenta global ke Asia Tenggara.
Pada 2045 dan seterusnya, IKN yang memiliki konsep "Smart Forest City" diharapkan menjadi "Kota Dunia untuk Semua," kota terdepan yang mencapai net zero-carbon emission dan menggunakan 100 persen energi terbarukan. Ambisi besar ini diharapkan akan membawa IKN ke jajaran kota paling layak huni dan berdaya saing tinggi di dunia.