Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Satu Tahun Wafatnya Doni Monardo:  Ketika Jenderal Maruli Membangunkan Sang Komandan

Doni Monardo adalah senior sekaligus komandan Maruli di Kopassus. Doni dirawat intensif sejak September 2023 di Rumah Sakit Siloam (Semanggi), Jakarta

Editor: Erik S
zoom-in Satu Tahun Wafatnya Doni Monardo:  Ketika Jenderal Maruli Membangunkan Sang Komandan
ISTIMEWA
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Letjen (Purn) Doni Monardo 

Saya pastikan, voorijder pun akan terseok-seok menyibak kemacetan. Karenanya, saya menyampaikan usul, “Lebih cepat kalau saya naik ojek motor. Sekarang juga saya meluncur.”

Abang ojek sigap menerobos kemacetan di tengah guyuran hujan, membawa saya ke lobby RS Siloam Semanggi, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari posisi rumah saya.

Sekitar pukul 18.00 Maruli tiba di lobby rumah sakit. Saya menghambur masuk gerbang rumah sakit. Untung terkejar, menemaninya menuju lantai 29, lantai tempat Doni Monardo dirawat di RS Siloam. Maruli mengenakan pakaian dinas militer dengan pangkat empat bintang.

Kurang dari tiga menit Maruli berada di ruang rawat Doni Monardo. Sejenak, saya melihat pintu terbuka dan ia tampak bergegas keluar ruang ICU. Saya mendekat, “Kenapa brader?”

“Duh… nggak kuat aku…. Mau nangis…..” ujar Maruli sambil melepas maskernya.

Berkata begitu sambil ia mengilas balik suasana di ruang ICU. Maruli menyaksikan tubuh Doni tergolek. Semua perlengkapan medis ICU menempel di tubuhnya.

Dari luar dinding kaca, saya menyaksikan Maruli memberi hormat militer, lalu berkata merajuk kepada Doni, “Bang…. Bangun bang! Lihat, anak buahmu sekarang sudah bintang empat. Bangun bang!!!....Komandooo !!!” Lalu hening.

Berita Rekomendasi

Setelah itu, Maruli tak kuasa lagi menahan luapan emosi. Ia tak mau tangisnya pecah di hadapan abang komandan yang begitu ia hormati. Karena itulah ia bergegas lari keluar….

Saya bisa merasakan apa yang dirasakan Maruli. Pikirku, kami harus segera bergeser. Saya mengajaknya mencari secangkir kopi. 

Baca juga: Doni Monardo Meninggal, Jenderal Maruli Kehilangan Sosok Pembimbing

Semobil kami meninggalkan rumah sakit. Yang dituju bukan kafe atau cofeeshop, melainkan ngopi di teras belakang rumah dinas Pangkostrad di Komplek Pati, Kuningan, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, sebelum menerima pataka Kartika Eka Paksi sebagai Kasad, Maruli adalah Panglima Kostrad. Penggantinya, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa akmil 91, hari itu memang belum menempati rumah dinas Pangkostrad.

Di situlah, Maruli menumpahkan banyak kenangan bersama Doni. Ia menyebut komandannya sebagai figur sekaligus jagoan. Ia ingat saat masih perwira remaja, jika ditegur oleh senior Doni Monardo, ada luapan rasa bangga yang luar bisa. 

Saya pun menjadi saksi, pada April 2021 Doni sebagai Kepala BNPB dan Maruli sebagai Pangdam Udayana berjibaku di lapangan memimpin penanggulangan bencana badai siklon yang melanda sebagian besar wilayah Flores Nusa Tenggara Timur. Saat badai terjadi, situasi pandemi Covid 19 belum juga surut. Artinya dua bencana datang di saat yang sama harus ditanggulangi.

Bahkan saat Doni sudah memasuki era purnawirawan, kolaborasi nya dengan Maruli tak pernah berhenti. Diantaranya menanam dan merawat ratusan pohon flamboyan di kawasan wisata Labuan Bajo NTT, yang merupakan teritori Kodam Udayana.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas