Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Tanpa Strategi, Hilirisasi akan Menjadi Bom Waktu bagi UMKM di Indonesia
Hilirisasi tersebut juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
Editor: Eko Sutriyanto
Oleh : Hakiem Amien, Ketua Umum Nusantara Center Institute
DALAM era globalisasi ekonomi yang semakin kompleks, negara berkembang khususnya Indonesia terus mencari strategi untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonominya.
Salah satu strategi yang digunakan adalah hilirisasi, yaitu proses transformasi bahan baku mentah menjadi produk jadi dengan nilai tambah lebih tinggi.
Hilirisasi masuk salah satu strategi presiden untuk menuju Indonesia Emas.
Hal tersebut ditegaskan Presiden saat menyampaikan pidato pertamanya saat pelantikan presiden dan Wakil Presiden RI di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.
Pemerintah juga terus menggencarkan kebijakan hilirisasi industri yang tidak hanya dapat meningkatkan penciptaan lapangan kerja yang menghasilkan produktivitas nasional tetapi juga memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya.
Di sinilah peran sektor ekonomi hijau dan hilirisasi sebagai window of opportunity kita untuk meraih kemajuan, karena Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, KEK Sanur Genjot Pengembangan UMKM
Hilirisasi yang ingin dilakukan Indonesia, kata Presiden, adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, manfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisasi dampak lingkungan.
Hilirisasi tersebut juga harus mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil.
Presiden menambahkan, hilirisasi tak hanya dilakukan pada komoditas mineral tetapi juga nonmineral seperti sawit, rumput laut, kelapa, dan komoditas potensial lainnya Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hilirisasi bisa menjadi peluang besar untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
Namun, di sisi lain, hilirisasi juga dapat membawa tantangan dan risiko bagi UMKM.
Dalam tulisan ini, saya akan mencoba mengeksplorasi dampak hilirisasi secara spesifik terhadap UMKM di negara berkembang, serta mempertimbangkan apakah hilirisasi itu baik bagi perekonomian negara-negara tersebut.
Adapun Dampak Positif Hilirisasi terhadap UMKM:
Meskipun hilirisasi membawa tantangan dan risiko, secara keseluruhan, banyak ahli percaya bahwa hilirisasi memberikan dampak positif dan manfaat yang signifikan bagi perekonomian negara berkembang. Beberapa alasan mendukung hal ini meliputi:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.