Untuk menemukan pesawat AirAsia QZ8501, alat pencarian tanpa awak sangat dibutuhkan. Oleh karena itu kapal-kapal canggih kembali diturunkan untuk mendeteksi kedalaman laut dan benda-benda yang diduga merupakan badan pesawat.

Kapal bersonar seperti Kapal Baruna Jaya 1, Kapal Riset BPPT, beserta kapal perang milik Indonesia dan asing diharapkan dapat memberi petunjuk dalam pencarian kotak hitam. Semua kapal yang dilengkapi alat pelacak jejak dasar laut ini telah meninjau kedalaman laut yang mencapai 35-40 meter dan mendeteksi logam besar yang ada di bawah permukaan laut.

Kemampuan selam pasukan TNI AL dan kapal-kapal canggih ini diharapkan dapat membantu mengungkap penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. (Kompas TV)