NEWSVIDEO: Ratim Wijaya Petugas Kebersihan yang belum digaji
belakangan dirinya pun terpaksa mengutang di warung demi keperluan makan sehari- hari keluarganya
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratim Wijaya (35) setiap hari bejibaku mengayumkan sapunya.
Pria bekostum orange ini petugas kebersihan dari Suku Dinas Keberaihan, Jakarta Pusat.
Minggu pagi, dirinya melakukan pekerjaan rutinnya itu. Pria kelahiran Jakarta 19 Maret 1989 ini hadir di tengah-tengah masyarakat ibu kota yang lagi berolah raga di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, (22/2/2015).
Ratim memulai aktivitasnya sejak pukul 06.00 Wib hingga 17.00 Wib sore. Ia mendapat wilayah penugasan di Jalan Imam Bonjol, Menteng.
Namun, terkhusus Minggu dirinya ikut bertugas di kawasan Bundaran HI.
Ratim berangkat menumpangi kereta dari kediamannya, di Citayem, Depok, Jawa Barat. Kemudian turun di Stasiun kereta Kawasan Sudirman.
Dari tempat tersebut Dia hanya perku berjalan kaki sampai di Bundaran HI.
Kata malu tak ada dalam kamus Ratim meski, kata dia, kerap dipandang sebelah mata oleh banyak orang dngan pofesinya sebagai pekerja kebersihan.
Tugas itu dilaksanakan dengan ikhlas demi menghidupi sang istri dan putra putrinya. sehari-hari.
Padahal, kata dia, pemprov DKI Jakarta telah memfasilitasi tempat pembuangan sampah di area Car Free Day itu.
Dia mengingatkan agar para pengunjug sadar akan kebersihan lingkungan.
Adapun upah yang diperoleh perbulan diakuinya pas-pasan. Di sisi lain,
Ratim mengeluh persoalan gajinya tak kunjung dibayar sejak bulan lalu.
Sehingga, belakangan dirinya pun terpaksa mengutang di warung demi keperluan makan sehari- hari keluarganya.
"(Kerja) Dari Januari (2015) gaji belum dibayar. Katanya anggarannya belum keluar.
Terpaksa ngutang untuk beli makan. Beras, telur dan mie instan," ucapnya menambahkan