Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NEWSVIDEO: Sukirman Kayuh Becak 3 Hari dari Surabaya ke Bali Demi Megawati dan Puan Maharani

Sukirman mengatakan, aksinya tersebut bukan karena ingin diliput oleh media dan mendapatkan uang dari belas kasih kader PDIP atau orang lain.

Editor: Sapto Nugroho

Laporan Reporter Tribunnews Video, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang pria tua mengayuh becaknya menuju depan lobi Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (11/4/2015) siang.

Sukirman (57), nama pria itu, ternyata mengayuh becaknya dari Kota Surabaya. Ia berangkat dari kota pahlawan itu Senin (6/4/2015) silam sekitar pukul 13.00 WIB.

Beberapa kali ia harus beristirahat dalam perjalanannya menuju Bali guna bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri serta Puan Maharani dalam Kongres IV PDIP di Sanur.

Sukirman hanya mampu mengayuh becak sejauh 65 kilometer seharinya, setelah itu beristirahat. Sesampainya di Asembagus, karena terdesak waktu, ia pun meminta bantuan tumpangan truk untuk ke Bali. Pria ini sampai di Bali Jumat (10/4/2015) pagi.

Saat ditemui, Sukirman mengatakan, aksinya tersebut bukan karena ingin diliput oleh media dan mendapatkan uang dari belas kasih kader PDIP atau orang lain. Ia hanya meminta kepada kabinet baik dari Megawati maupun Presiden Jokowi untuk jujur dalam mengemban tugas.

Selain ingin meramaikan acara kongres, dia ingin memberikan contoh kepada semua kader PDIP. "Kalau yang namanya perjuangan ya dengan mengayuh becak ini, hujan ataupun panas tetap saya kayuh hingga tempat tujuan," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

"Saya yakin kok masih banyak yang mengaku kader cuma ikut-ikut saja, paling mereka kesini juga banyak yang nglencer (rekreasi)," tambah Sukirman.

Ternyata ini bukan kali pertama Sukirman mengayuh becak untuk menghadiri dan meramaikan Kongres PDIP. Sebelumnya pada Kongres PDIP di Jakarta dan di Bali pun ia hadir.

Adapun keseharian sosok Sukirman di Surabaya hanyalah menjadi seorang tukang becak. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Itupun tidak setiap hari ia dapat bekerja.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas