NEWSVIDEO: Begini Perjuangan Pendidikan di Pulau Terpencil
Untuk menempuh perjalanan pergi dan pulang bersekolah mereka harus terlebih dahulu menaiki sejumlah perahu yang telah disiapkan oleh pihak sekolah.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, KAYONG UTARA - Meski terbatas infrastruktur, namun warga dan tenaga pendidik di Pulau Pelapis, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat dan sekitarnya tetap bersemangat. Mereka rela bepergian antar pulau demi untuk menuntut ilmu.
Meski demikian, mereka mendambakan di sekitar kepulauan itu segera dibangun sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA), sebab jenjang pendidikan tertinggi di situ baru hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Di sini belum ada SMA, baru sampai SMP. Jadi kalau mau melanjutkan ke SMA anak-anak harus ke Sukadana (Ibu Kota Kabupaten Kayong Utara),” kata Sumiarti, seorang guru honorer di Pulau Pelapis, Sabtu (18/4/2015) lalu.
Guru honorer yang telah tujuh tahun mengabdikan diri di SDN 2 Pulau Pelapis ini menuturkan, keterbatasan infrastruktur tidak membuat anak-anak di sini enggan bersekolah, meski untuk menempuh perjalanan pergi dan pulang bersekolah mereka harus terlebih dahulu menaiki sejumlah perahu yang telah disiapkan oleh pihak sekolah.
Sumiarti sendiri berharap, pemerintah lebih memperhatikan keberadaan tenaga honorer seperti dirinya, sebab selama tujuh tahun ini ia baru sekali merasakan insentif bagi guru di wilayah terpencil seperti Pulau Pelapis.
Sumiarti menambahkan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir hanya satu guru rekan sekerjanya yang pernah menerima insentif.
Untuk sampai ke Pulau Pelapis, diperlukan kurang lebih perjalanan selama 4 jam menggunakan perahu motor dari Sukadana, namun jika musim gelombang besar tiba, seperti di bulan Oktober hingga Januari, masyarakat di sekitar kepulauan ini lebih memilih untuk tidak bepergian ke Ibu Kota Kabupaten.(*)