Meskipun pemerintah telah menetapkan perayaan Idul Fitri jatuh pada Jumat (17/7), tetapi pengikut Tarekat Syatthariah, Medan, Sumetara Utara, Justru baru merayakan Idul Fitri pada Sabtu (18/7).

Perbedaan penetapan 1 Syawal, terjadi karena pengikut Tarekat Syathariayah di Medan, Sumatera Utara, menentukan hilal dengan menggunakan mata telanjang dan tidak menggunakan alat, seperti teropong seperti yang dilakukan pemerintah.

Akan tetapi meski perbedaan dalam waktu perayaan Idul Fitri dengan yang lainnya, pengikut Tarekat Syatthariah tidak menjadikan ini merupakan suatu perbedaan dalam menjalankan ajaran Islam.