VIDEO: 47 Model Berlenggok Kenakan Pakaian Etnik
Sebanyak 47 peserta berlengang-lenggok di atas panggung sembari memamerkan baju pakaian daerah yang sudah mereka modifikasi.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Medan, Nikson Sihombing
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sebanyak 47 peserta berlengang-lenggok di atas panggung sembari memamerkan baju pakaian daerah yang sudah mereka modifikasi.
Baju yang mereka kenakan domninan menggunakan bahan ulos, namun ada juga yang menggunakan kain songket sebagai bahan dasar pembuatan baju mereka, Medan, Rabu (5/8/2015).
Ketua panitia acara, Chairul Fahmi mengatakan lomba fashion show 2015 dengan mengambil tema "Ethnic Modifiaction".
Menurutnya dengan tema tersebut akan tetap melestarikan budaya bangsa.
Pakaian etnik daerah tersebut juga digabung dengan pakaian etnik kasual.
Pakaian kasual ialah hasil kreasi modifikasi perserta untuk menggabungkan pakaian batik khas Indonesia, kain ulos dari suku batak, dan kain songket dari suku Melayu.
"Jadi saat peserta catwalk di panggung mereka harus memakai baju ciri khas etnik suku tertentu. Bisa saja baju yang dipakai melambangkan suku Melayu atau Batak. Atau bahkan mengkombinasi keduanya dengan paduan yang tepat sehingga mengahasilkan baju etnik modifikasi," ujarnya.
Ia menjelaskan lomba fashion show tersebut terdiri dari tiga kategori.
Kategori pertama untuk anak, kategori kedua untuk pemula, sedangkan kategori ketiga untuk profesional.
"Ketiga kategori tersebut terbuka untuk pria dan wanita. Khusus untuk kategori anak usia dibatasi mulai dari 3-12 tahun. Mereka juga wajib menggunakan baju etnik modifikasi," katanya.
Dosen Politeknik Negeri Medan, Netty Pandiangan mengatakan lomba fashion show ialah praktik mata kuliah untuk semester empat.
Mata kuliah tersebut diajarkan untuk jurusan administrasi niaga program studi adminastrasi bisnis.
"Jadi setiap mahasiswa dilatih berkomunikasi dan bisa membuat sebuah acara besar. Dengan matakukaih seperti ini maka setelah tamat maka mahasiswa akan lebih siap di dunia kerja," katanya. (*)