NEWSVIDEO: Rekonstruksi Perampokan Uang THR Digelar, Keluarga Korban Mengamuk
Pada adegan ke-40 rekonstruksi yang sedang berjalan, Helda yang masih memegang kamera, tiba-tiba memukul seorang tersangka.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Sabtu (15/8/2015) menggelar rekonstruksi kasus rekayasa perampokan disertai pembunuhan terhadap Helfiyanto alias Yanto (49), sopir PT Palma Abadi (PA), Jambi.
VIDEO: Otak Perampok Uang THR Perusahaan Sawit di ...
Dalam rekonstruksi itu, keluarga korban diundang hadir. Dua anak korban, Heldi (26) dan Helda Febriandina hadir.
Sedangkan istri korban, Erviana tidak hadir, karena merasa tidak kuat untuk melihat rekonstruksi itu.
Helda, anak kedua korban yang mengenakan baju kaos kuning lengan panjang, terlihat tegar.
Dari awal rekonstruksi digelar, ia juga tampak mengambil foto-foto jalannya rekonstruksi, layaknya fotografer media dengan kameranya.
Selang berjalan, setiap adegan yang dilakukan tersangka, rekonstruksi pun masih berjalan lancar.
Helda yang ditemui Tribun mengatakan, ia hadir bersama kakak dan keluarga besarnya, tapi ibunya tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut.
"Ibu di rumah. Gak kuat lihat ini (rekonstruksi). Lagian ada adik yang kecil masih umur empat tahun di rumah," sebut Helda yang masih tampak tegar.
Namun, pada adegan ke-40 rekonstruksi yang sedang berjalan, Helda yang masih memegang kamera, tiba-tiba memukul seorang tersangka.
Polisi yang melihat itu langsung menahan Helda dan meminta agar keluar dari area rekonstruksi.
Ia pun kemudian berdiri di pinggir lapangan di belakang garis polisi bersama kakaknya, Heldi.
Meski masih tampak emosi, Helda masih bisa menahan air matanya.
Pada adegan ke-43, Heldi yang berada di pinggir lapangan di samping adiknya, tiba-tiba masuk ke dalam lapangan dengan emosi sambil berteriak memaki para tersangka yang sedang melakukan rekonstruksi.
Lagi-lagi, anggota Dit Shabara kembali dengan sigap menahan Heldi dan membawanya ke pinggir lapangan.
Helda yang berdiri di pinggir lapangan menyaksikan kakaknya yang emosi, tampak tidak kuat menahan air matanya.
Ia menangis terisak dan sesekali mengusap air matanya. Oleh keluarganya, ia lalu dibawa duduk ke pinggir lapangan.
"Saya minta apa yang terjadi di TKP sama dengan yang direkonstruksi. Dan terimakasih polisi sudah dengan cepat berhasil mengungkap kasus ini. Mudah-mudahan, pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya," ujar Heldi kepada wartawan.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Irawan David Syah mengatakan, rekonstruksi berlangsung sebanyak 82 adegan
"Rekonstruksi ini dilakukan untuk menyesuaikan keterangan para tersangka dengan apa yang telah dilakukan. Selain itu, juga untuk mencari bukti-bukti lainnya jika memang ada yang baru. Namun, sejauh ini sudah sesuai dengan apa yang ada di BAP," papar Irawan kepada wartawan.
Saat ini, kata Irawan, pihaknya akan mencari keberadaan I, yang diakui oleh tersangka Suhandoyo alias Abah Yoyo sebagai orang yang memberikan senjata api rakitan.
Menurut Irawan, Abah Yoyo mendapatkan senjata api itu dengan cara membelinya seharga Rp 3 juta.
"Kita akan dalami lagi keberadaan I ini. Karena, walaupun pengakuan tersangka Abah Yoyo kepadanya adalah untuk berburu, tapi tetap akan kita minta keterangannya sebagai saksi," beber mantan Kapolres Sarolangun ini.
Untuk berjaga-jaga, sebanyak satu peleton anggota Direktorat Shabara Polda Jambi disiagakan untuk melakukan pengamanan jalannya rekonstruksi.(*)