Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Pidato Propaganda Cerdik Bung Karno Tahun 1945

Ia jago orasi, dan sebab itu sangat populer sejak sebelum Indonesia merdeka, baik di Jawa maupun luar Jawa.

Editor: Mohamad Yoenus

Pernyataan itu kontradiktif dengan ucapan Bung Karno pada menit berikutnya, "Lebih baik hancur lebur binasa lenyap dari muka bumi daripada dijajah kembali."

Jepang bagaimanapun adalah penjajah.

Lugasnya, ini cara cerdik Bung Karno memanfaatkan situasi: memberi janji palsu di depan Jepang, tetapi sekaligus menunjukkan kepada rakyat bahwa tujuan perjuangan saat itu adalah Indonesia merdeka, termasuk merdeka dari Jepang.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, politik luar negeri Presiden Sukarno ternyata tidak "sehidup semati dengan Dai Nipon."

Ia justru condong ke China dan Uni Soviet.

Hubungan luar negeri Indonesia yang makin harmonis dengan Jepang justru terjadi pada masa Presiden Soeharto, dan sebab itu meledaklah Peristiwa Malari, Malapetaka Limabelas Januari tahun 1974.

Mahasiswa marah karena semakin banyak mobil merk Jepang berkeliaran di jalanan Indonesia, dan investasi Jepang terus meningkat.

Berita Rekomendasi

Kerusuhan besar pun pecah. (Yuli)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas