TRIBUNNEWS.COM - Shelly Cawley melahirkan bayi perempuannya, Rylan, melalui operasi caesar.

Namun saat operasi di CMC North East ia mengalami koma.

"Itu adalah C-section darurat. Shelley harus dibuat tidur jadi saya tidak diperbolehkan berada di sana," kata Jeremy Cawley, sang suami.

Shelly mengalami koma karena ada gumpalan darah pecah selama operasi.

"Ada banyak cairan di paru-paru, sulit mengalirkan oksigen ke otaknya, mereka mengalami kesulitan dengan tekanan darahnya yang naik. Dan tampaknya dia seolah-olah telah berhenti berjuang."

Dengan si ibu mengalami koma selama seminggu, harapan hanya tinggal sedikit.

Kemudian staf keperawatan Ashley Manus punya ide.

"Kami tahu kontak kulit ke kulit sangat bermanfaat untuk bayi, jadi kami pikir mengapa tidak mencoba untuk sang ibu," katanya.

Jeremy meletakkan bayi Ryland di atas tubuh Shelly.

"Ryland tertidur. Tapi kami mau Ryland menangis. Itulah apa yang dikatakan para perawat. Kami mencolek dan menggelitik agar Ryland bersuara. Karena dia sedang senang, dia tidak menangis. Tapi begitu dia melakukannya... ketika dia mulai menangis keras, saya pikir itu langsung dirasakan Shelly dan ia bangun."

Kondisi Shelly mulai membaik dan sekarang sepenuhnya pulih. Perawat Manus kagum.

"Saya 100 persen percaya pada keajaiban," katanya.

Bagi Shelly sendiri hal itu sangat berarti besar.

"Saya pikir hal ini cukup menakjubkan. Yang mengherankan, bayi yang begitu kecil memiliki dampak besar. Padahal mereka tampak sangat tak berdaya. Mereka tidak dapat melakukan apapun, tapi bisa ... Tangisannya mampu memberikan saya sesuatu yang harus diperjuangkan," kata Shelly. (Tribun Pekanbaru, Sumber Mirror)