Unimed, Selamatkan Hutanku, Lestari Negeriku dengan Sketsa
Universitas Negeri Medan Selamatkan Hutanku dengan lomba lukis
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribun Medan / Nikson Sihombing
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dengan wajah yang serius Axel tampak mengguratkan pensilnya di atas kertas A3. Guratan tersebut menjadi sebuah gambar sketsa pohon dengan gambar oranguta lalu sekitar satu jam kemudian ia mulai mewarnainya. Ia adalah satu dari dari 249 peserta lomba menggambar art dan graphic 2015 dengan tema "Selamatkan Hutanku, Lestari Negeriku". Kegiatan lomba menggambar tersebut diadakan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Medan (Unimed).
Saat berbincang dengan tribun siswa kelas satu Sekolah Menegah Pertama (SMP) Smart School ini mengatakan, ia mengatakan sudah suka menggambar sejak tahun 2005. Kala itu ia masih duduk di kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Waktu itu pula ia pertama kali ikut lomba menggambar. Kini setelah 10 tahun kemudian ia kembali ikut lomba menggambar.
"Aku baru dua kali ikut lomba menggambar. Pertama ketika masih duduk di bangku SD dan ini adalah lombaku yang kedua. Tapi di lomba yang kedua ini beda dibanding dulu. Kalau dulu lebih sering lomba menggambar tapi ini membuat gambar melalui sketsa lalu mewarnainya agar menjadi sebuah gambar grafik ," ujarnya, Minggu (20/9/2015)
Ia mengatakan, kegiatannya di rumah sehari-hari ialah menggambar sebagai pengisi waktu senggang. Di rumah ia bisanya menggambar berbagai aneka gambar seperti rumah, pemandangan, sekolah, dan berbagai jenis hewan. Menurutnya dengan menggambar ia merasa lebih rileks dan santai karena ia sangat suka melihat hasil gambarnya sendiri.
Untuk tema gambar "Selamatkan hutanku, Lestari Negeriku" ia mengatakan tertarik menggambar serigala. Baginya serigala adalah hewan yang bisa buas namun di sisi lain bisa terlihat manis seperti anjing peliharaan. Dalam lomba tersebut ia justru tertarik menggamabar serigala yang berwarna cokelat.
" Awalnya gambar serigala karena itu yang terlintas di pikiranku. Lagian kan serigala bagus juga dia bisa buas tapi juga bisa terlihat manis. Susahnya dalam menggambar serigala ini saat mewarnainnya karena harus hati-hati agar warna tidak meleber dan harus mirip seperti bulu serigala uang asli ," katanya.
Peserta lain, Bima Anggara siswa kelas XII IPA3 Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 3 Medan mengatakan hal yang dengan Axel. Meskipun sudah lima kali ikut lomba bagian yang paling susah baginya ialah saat mewarnai hasil gambar. Bagian lain yang susah ialah saat menggambar dan berpacu dengan waktu.
" Waktu 2 jam untuk membuat gambar sketsa dan grafik menurutku tergolong cepat. Ya, apalagi harus diwarnai. Untuk mewarnai saja butuh waktu lebih dari satu jam. Itu lama karena harus hati-hati dalam menguratkan warna, juga harus mendapatkan hasil gambar yang detail ," katanya.
Dalam lomba menggambar tersebut ia menggambar harimau karena saat ini harimau termasuk sebagai hewan langka dan sesuai dengan tema menggambar selamatkan hutan. Ia mengatakan jika menang maka uangnya akan ditabung. Namun untuk menjadi pemenang bukan tujuan utamanya dalam berlomba tapi sertifikat sebagai peserta lomba menggambar.