Annual Concert Purwacaraka Music Studio Lampung
Konsep dalam acara ini adalah, membawakan lagu-lagu yang pernah diaransemen ataupun lagu-lagu kenangan yang menemani perjalanan hidup Purwacaraka.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Yoga Noldy Perdana
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Purwacaraka Music Studio Lampung, menggelar acara Annual Concert tahunan yang bertema “Perjalanan Purwacaraka Music Studio” di Mall Kartini Lantai 3, Bandar Lampung.
Konsep dalam acara ini adalah, membawakan lagu-lagu yang pernah diaransemen ataupun lagu-lagu kenangan yang menemani perjalanan hidup salah seorang maestro musik Indonesia, Purwacaraka.
Pada acara tersebut, ratusan siswa siswi didik dari Purwacaraka Music Studio Lampung, memamerkan keahliannya dalam bermusikalisasi sesuai dengan bidang keahlian musik yang digelutinya.
Ada permainan kolaborasi piano, keyboard, drum, bass, ansamble gitar, orkestra, vocal, ansamble perkusi, parade drum, dan lain-lain.
Owner Purwacaraka Music Studio (PSMS) Lampung, Gigih Satria mengatakan acara ini merupakan konser rutin tahunan siswa siswi PCMS Lampung.
“Seluruh siswa siswi PCMS Lampung yang aktif saat ini berjumah kurang lebih 300an murid, dan yang mengikuti gelaran ini ada 130 murid, mereka para murid menampilkan keahlian bermusik sesuai bidang yang digelutinya selama mengikuti kursus music di PCMS," ujar Gigih,” Minggu (20/9/15).
"Dengan membawakan karya-karya musik yang pernah menemani perjalanan dari bapak Purwacaraka sendiri seperti lagu Moonlight Serenade dan Killing Me Softly, itu merupakan lagu yang sudah didengarkan oleh Purwacaraka sejak kecil yang juga telah menginspirasi bermusikalisasi pada dirinya,”ujar Gigih, Minggu (20/9/15).
Purwacaraka yang ditemui Tribun mengatakan, bahwa bakat-bakat pemusik di Indonesia saat ini cukup baik.
“Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, bangsa yang punya bahasa kesenian yang tinggi, dan musik adalah bagian dari kesenian itu sendiri. Namun khusus untuk lebih memajukan industri musik yang ada di Indonesia, seharusnya kita lebih memperutin atau menggalakan acara-acara gelaran musik," katanya.
"Contohnya saja seperti umumnya di negara luar, rata-rata bermusik sudah menjadi bagian dari berbagai elemen, misalnya saja satu contoh, di Amerika, jika ada perlombaan basket, baseball, dan sebagainya, mereka pasti akan mengikut sertakan grup musik yang ada yang ada institusinya,”ujar pria kelahiran Beograd, Yugoslavia, 31 Maret 1960 ini. (*)