Aliansi Mahasiswa Peringati Tragedi UBL Berdarah
Menurutnya RUU tersebut akan mengunci suara dan pendapat mahasiswa.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribun Lampung, Bayu Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan 28 September Mahasiswa Lampung (G28SML), menggelar aksi unjuk rasa (unras) di depan Kampus Universitas Bandar Lampung (UBL), Senin (28/9/2015).
Kegiatan ini memperingati 16 tahun tragedi UBL berdarah.
Kordinator aksi, M Arira Fitra, saat ditemui Tribun Lampung mengatakan seluruh mahasiswa Lampung yang tergabung dalam G28SML menolak hadirnya RUU Keamanan Nasional (Kamnas).
Menurutnya RUU tersebut akan mengunci suara dan pendapat mahasiswa.
Mereka mengimbau pemerintah segera menarik kembali RUU tersebut.
"Pada saat ini saja kasus UBL berdarah sudah 16 tahun lamanya belum terselesaikan, yang menjadi korban dua aktivis (Saidatul Fitria dan Yusuf Rizal) belum terselesaikan. Siapa pelaku pembunuh dua mahasiswa tersebut belum juga diketemukan," katanya.
Seperti dilansir Wikipedia, Tragedi Lampung 28 September 1999 berawal ketika mahasiswa dari Universitas Lampung berjalan menuju Universitas Bandar Lampung, untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka melakukan aksi menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB).
Selain itu unjuk rasa juga dilakukan sebagai solidaritas bagi rekan mereka yang meninggal di Semanggi Jakarta empat hari sebelumnya.
Setelah bergabung, mereka melakukan unjuk rasa dan berjalan menuju Makorem 043/Garuda Hitam.
Akan tetapi, ketika melewati markas Koramil Kedaton dekat Universitas Bandar Lampung, mahasiswa dengan segera demi menurunkannya menjadi setengah tiang demi penghormatan bagi mahasiswa yang beberapa hari lalu telah tewas tertembak.
Setelah itu keadaan menjadi tidak terkendali karena Komandan Koramil menolak kehendak mahasiswa untuk menandatangi penolakan diberlakukannya UU PKB, dan terjadi saling lempar batu serta tembakan.
Mahasiswa terpencar dan menyelamatkan diri ke dalam Universitas Bandar Lampung.
Sesaat setelah itulah diketahu bahwa butiran peluru telah mengambil nyawa Muhammad Yusuf Rizal.