Hajjah Surati Pulang Naik Becak
seharusnya hanya mengangkat ransel-ransel miliki jemaah haji namun dinaiki Surati
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pemandangan berbeda terlihat di Asrama Haji Medan, saat pemulangan jemaah haji Dembarkasi Medan, Selasa (29/9/2015) saat itu Hajjah Surati menaiki becak di kawasan Asrama Haji, yang didayung oleh seorang petugas haji (porter).
Becak yang dinaiki, Surati, seharusnya hanya mengangkat ransel-ransel miliki jemaah haji, namun dinaiki Surati karena kakinya tidak terlalu kuat untuk melangka ke bus yang akan membawa ia ke Labuhan Batu.
"Surati, sehat..sehat...," katanya dengan buru-buru ke bus. Tribun pun tidak sempat wawancarain lebih dalam dengan, karena busnya bergegas ke Labuhan Batu.
Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) kloter satu Prof Dr. Abdullah, ia tidak melihat secara langsung kejadian crane, melempar jumrah di Mina. Namun ia sempat mengigatkan pada jemaah haji untuk tetap tenang dan tidak panik, setelah kejadian.
"Saya tidak melihat secara langsung, karena kita melempar jumrah di Mina pada pukul 22.00 waktu setempat. Yang terpenting jemaah kita sehat-sehat, jemaah kita dari kloter satu ada 382 dari angkat tersebut 102 orang lansia dan 10 orang kondisinya yang tidak menentu dan 4 orang gunakan kursi roda, alhamdulillah mereka semua sehat sampai di sini. Meski ada satu orang yang sakit, namun sampai juga di Kota Medan ini," ujarnya.
Dia berharap, pada tahun depan transportasi diperbaiki karena mereka mengalami perjalanan yang cukup lama dari jadwal sebelumnya."Perjalanan yang biasanya delapan jam, ini sepuluh jam. Kan cukup melelahkan," ujarnya.