Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Lamborghini Loreng yang Jadi Primadona di Medan

Meski hanya satu unit, kehadiran Lamborghini ini langsung jadi primadona.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Medan, Abul Muamar

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hari terakhir pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI di Lapangan Merdeka Medan dihiasi dengan kehadiran sebuah mobil Lamborghini bermotif loreng-loreng khas tentara, Jumat (2/10/2015).

Meski hanya satu unit, kehadiran Lamborghini ini langsung jadi primadona.

Lamborghini

Ratusan pengunjung, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak yang datang ke lokasi pameran, pun pada berfoto dengan mobil asal Italia tersebut.

Lamborghini bermotif loreng ini tampak begitu mewah.

Tiap lekuk bodinya menyerupai robot seperti dalam film Transformer.

Berita Rekomendasi

Sebagian atapnya berupa kaca bening tembus pandang.

Peleknya sendiri buatan Jerman. Sedangkan platnya bertuliskan 'Binje'.

Tak mau ketinggalan, para anggota TNI pun juga ikut berfoto.

Antara pengunjung dan anggota TNI pun saling bergantian meminta bantuan untuk difotokan.

Gerimis yang membasahi tak membuat antusias pengunjung menyurut.

Sambil berfoto, pengunjung pun saling memperbincangkan kecantikan dan kemahalan harga mobil tersebut.

"Udah, siap ini kita beli satu," ujar seorang anggota TNI berseloroh kepada pengunjung.

"Hei, kehujanan Lamborghini-mu. Tutupin, tutupin," ucap seorang remaja pengunjung berseloroh kepada temannya.

Pantauan Tribun, semakin sore, pengunjung yang hadir semakin ramai.

Mereka ada yang datang bersama keluarga dan anaknya yang masih kecil, ada yang berpasangan, hingga anak-anak pramuka.

Hingga berita ini diturunkan, pengunjung masih asyik melihat-lihat, mencobai, dan berfoto-foto dengan alutsista yang ada.

Adapun beberapa alutsista yang ditampilkan dalam pameran ini, antara lain panser 6x6 Anoa-2 yang dilengkapi dengan perisai lapis baja dan senjata utama berupa senapan mesin 12,7 mm dan granat CIS 40 AGL; tank AMX 13 buatan tahun 1946 yang diproduksi oleh Atelier de Construction

Roanne dan dilengkapi dengan senjata utama 75 MM dengan amunisi 32 butir; radar TDAR (Tactical Defense Alert Radar) yang memiliki sistem antena dengan frekuensi 1,75-1,85 GHz; meriam 57 MM S-60/Retrofit dengan peluru sikap tempur seberat 4.450 Kg dan meriam sikap angkut 4.550 Kg; pesawat mini tanpa awak yang digunakan untuk inspeksi dari udara, pemetaan fotogrametri, pencarian, dan penyelamatan, top X6-01 hasil litbang yang dilakukan oleh Dittopad, dan DShk senapan mesin berat yang berasal dari Uni Soviet dan digunakan pada masa Perang Dunia II. (*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas