Elanto Bicara soal Video 'Ada Apa di Pos Polisi Jokteng Wetan'
Menurutnya itu merupakan bentuk contoh kepada masyarakat, agar tidak takut untuk merekam dan mempublikasikan indikasi adanya tindakan koruptip.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Elanto Wijoyono mengaku video yang dibuat dan diunggah di Youtube tentang kejadian di pos polisi Jokteng Wetan
(Pojok Beteng Timur), tepatnya di jalan Brigjend Katamso Yogyakarta.
Menurutnya itu merupakan salah satu bentuk contoh kepada masyarakat, agar tidak takut untuk merekam dan mempublikasikan indikasi adanya tindakan koruptif aparat negara dan pejabat publik untuk mendorong perubahan.
"Satu kasus yang saya pilih sebagai contoh untuk nanti bisa di replikasi atau ditiru banyak orang lain adalah yang saya rekam kemarin," katanya saat ditemui di Combine Resource Institution jalan Ali Maksum Sewon Bantul, Senin (5/10/2015).
"Kebetulan konteksnya bertemu lagi dengan aparat kepolisian, tetapi sekali lagi tujuan aksi ini atau gerakan ini tidak spesifik hanya kepada institusi kepolisan, tetapi aparat negara dan pejabat publik secara umum," ujarnya.
Seperti diketahui, Elanto yang sempat membuat heboh karena mengadang rombongan motor gede di Yogyakarta, kembali menarik perhatian masyarakat dengan mengunggah tiga video yang mengindikasikan suap awak truk pada polisi.
Video berjudul "Ada Apa di Pos Polisi Jokteng Wetan #Jogja Ini?" diunggah pada 3 Oktober, menunjukkan aktivitas mencurigakan antara awak truk dengan polisi yang berjaga di Pos Polisi Pojok Benteng Wetan, Jl. Parangtritis, Yogyakarta.
Sebuah truk berhenti tidak jauh dari pos polisi, lalu awak truk turun dan berjalan ke pos polisi tersebut.
"Dia masuk pos polisi selama beberapa detik saja dan kemudian jalan keluar kembali ke truk," tulis Joyo dalam keterangan video.
Namun saat Joyo mencoba menanyakan apa yang dilakukan, awak truk hanya diam.
Dalam video lain juga tampak seorang awak truk turun dari truk dengan tangan menggenggam sesuatu lalu berjalan ke Pos Polisi. Joyo kemudian meminta awak truk tersebut membuka genggaman tangannya, namun menolak.
Tak selang beberapa lama, seorang petugas polisi keluar dari Pos lalu meminta Joyo tidak mengganggu awak truk.
“Jangan mengganggu masyarakat ya, Anda jangan begitu mengganggu kinerja,” ujar petugas polisi. (*)