Kaki Melissa King 'Meledak' Setelah Ikut Lomba Lari 10 Kilometer
Melissa tidak menyangka bahwa keikutsertaannya dalam lomba lari akan berujung petaka.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM - Berjalan adalah olahraga ringan yang biasanya dianggap aman untuk semua orang dari segala usia.
Namun ada kasus kaki Melissa King meledak setelah mengikuti lomba lari 10 kilometer.
Melissa (kedua dari kanan). (dailymail)
Melissa tidak menyangka bahwa keikutsertaannya dalam lomba lari akan berujung petaka.
Awalnya Melissa hanya merasa kakinya kesemutan saja dan ia tidak bisa merasakan jempolnya.
Namun dalam waktu singkat, kaki Melissa terasa sangat sakit.
Karena tak tahan lagi dan merasa kakinya serasa meledak, Melissa meminta suaminya unyuk membawanya ke rumah sakit.
Setelah beberapa jam berada di rumah sakit, kaki Melissa sangat bengkak dan merah.
Kakinya membengkak hingga dua kali ukuran normal dan menurut hasil tes, tekanan di kakinya mencapai 125, lebih dari tiga kali lipat ukuran tekanan yang normal.
Kaki Melissa (kedua dari kanan). (dailymail)
Melihat keadaan yang genting itu, Melissa langsung dioperasi oleh dokter.
Diagnosis mereka adalah Melissa terkena Compartment Syndrome.
Sindrom ini adalah kelainan pembentukan darah atau cairan dalam jaringan otot.
Jika tidak ditangani dengan cepat, otot-otot tersebut akan mati dan melepaskan racun ke peredaran darah.
Dalam kasus yang parah, organ tubuh seseorang harus diamputasi.
Sebenarnya Melissa sudah mempersiapkan diri selama delapan minggu untuk mengikuti lomba tersebut.
Ia ingin bisa menyelesaikan lomba lari itu kurang dari dua jam.
Melissa memang berhasil.
Ia menyelesaikan 10 kilometer dalam satu jam 51 menit.
Sayang, harga yang harus dibayarnya sangat mahal.
Gegara bengkak itu, kakinya harus dioperasi dan bekas operasi sepanjang 20 cm di kakinya akan selamanya membekas.
Dalam operasi itu Mellisa juga harus dijahit sebanyak 160.
Setelah operasi selesai pun Melissa memburuhkan waktu beberapa minggu sebelum bisa berjalan lagi. (intisari online, sumber dailymail.co.uk)