Jangan Sesekali Beri Makan Ikan Monster di SKI Tajur Bogor, Ini Risikonya
Gigi-giginya tajam! Sedikit saja Anda mengulurkan tangan dan terlalu dekat, "Haap!"
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM - BOGOR TIMUR - Sebaiknya Anda mematuhi anjuran dan pantangan ketika berkunjung ke Taman Sumber Karya Indah (SKI) Tajur, Jalan Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat ini.
Salah satunya adalah larangan memberi makan 'ikan monster'.
Gigi-giginya tajam! Sedikit saja Anda mengulurkan tangan dan terlalu dekat, "Haap!"
Anda bisa langsung teriak-teriak kesakitan karena berdarah-darah.
Seperti Tribunnewsbogor.com pantau pada Senin (12/10/2015), di pinggir kolam besar, lima orang pengunjung terus memperhatikan ke dalam kolam.
Warna airnya keruh kehijauan membuat apa yang ada di dalam kolam tidak terlihat apapun.
Beberapa detik kemudian, tiba-tiba ikan besar muncul ke permukaan air.
Lima orang pengunjung itu pun terkejut dan terkesima dengan penampakan ikan besar tersebut.
Ikan tersebut bernama Arapaima Gigas, ikan predator asal Sungai Amazon, Brasil.
Ikan tersebut dilepas di sebuah kolam besar yang berada di Taman Sumber Karya Indah (SKI) Tajur, Jalan Katulampa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Di samping kolam, terdapat papan bertuliskan "IKAN ARAPAIMA GIGAS (AMAZON). DILARANG MEMBERI MAKAN BERBAHAYA".
Seorang pengunjung, Rasti (30) mengatakan dirinya baru pertama kali melihat penampakan ikan seperti itu.
"Baru kali ini saya lihat ikan sebesar itu. Kelihatannya seperti Ikan Arwana tapi lebih besar," katanya.
Pegawai Informasi Taman SKI Tajur, Siti Rohaniah mengatakan di dalam kolam tersebut terdapat sebanyak 12 ikan Arapaima Gigas.
"Kolam dan ikannya sudah ada sejak pertama dibuka. Yang paling besar bisa sampai 1,5 meter panjangnya," terangnya.
Para pengunjung tidak boleh memberi makan ke dalam kolam karena berbahaya.
Karena jenis ikan ini bergigi tajam dan berisiko menggigit pengunjung yang mengulurkan tangan terlalu dekat. (*)