Warga Desa Banyuasin Konsumsi Air Asin dan Kotor
Rutinitas menjadi ibu bayi kembali ia lakukan. Namun kegembiraan itu tak berlangsung lama. Dirinya bingung bagaimana memandikan anaknya tersebut.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Warga terdampak kabut asap di Sumatera Selatan, terutama di desa perairan Kabupaten Banyuasin tidak butuh masker ataupun tempat mengungsi.
Mereka hanya meminta kirimkan air tawar dan air bersih untuk minum dan kebutuhan sehari-hari.
Seperti di Desa Marga Sugihan Kecamatan Muara Padang.
Warganya sudah dua bulan ini mengonsumsi air kotor yang berasa masam dan asin.
Yun, baru tiga hari melahirkan anak keduanya.
Rasa bahagia masih terpancar di wajahnya.
Rutinitas menjadi ibu bayi kembali ia lakukan. Namun kegembiraan itu tak berlangsung lama.
Dirinya bingung bagaimana memandikan anaknya tersebut.
Air di rumahnya telah bercampur garam. Rasanya masam bercampur asin.
Jangankan bayi, anak-anak dan orang dewasa telah merasakan dampak mengonsumsi air ini.
Kulitnya terkelupas dan membuat rasa gatal yang luar biasa.
"Saat ini masih menggunakan air galon (air kemasan) untuk memandikan anak," ujar warga Desa Marga Sugihan, Banyuasin ini, beberapa waktu lalu.
Desa ini berada beberapa kilometer dari lokasi kebakaran hutan di Kecamatan Air Sugihan OKI.