Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penganugerahan Bung Hatta Anti Corruption Awards (BHACA) 2015 digelar di Graha CIMB Niaga, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015).

Pada tahun ini, penghargaan prestisius itu deiberikan kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.

Sebagaiaman diketahui penghargaan itu diberikan bagi mereka yang dianggap berhasil mengembangkan tata kelola pemerintahan yang baik,

bersih, dan bertanggungjawab, serta menjadi penggerak pemberantasan korupsi di lingkungannya.

Walikota yang akrab dipanggil Ibu Risma mendapat penghargaan tersebut, karena beberapa sebab, satu di antaranya, buah karyanya berupa sistem pengendali kerja digital.

Sistem tersebut dapat memberikan informasi digital melalui komputer tablet, mengenai jumlah berkas kerja yang telah selesai dikerjakan.

"Di meja saya, sebelumnya yang dikerjakan berapa, yang selesai berapa, kemudian siapa yang tidak selesai,

itu saya harus berada dikantor terus." ucapnya ketika dikonfirmasi dalam konferensi pers acara tersebut.

"Nah kami menggunakan alat, sehingga alat kontrol bantu itu saya bisa lihat di I-Pad saya, sehingga memudahkan kontrol itu, gitu." tambahnya.

Selain mengisahkan tentang sistem pengendali kerja digital itu, dalam pidatonya usai menerima penghargaan dari putri Bung Hatta,

Meutia Hatta, alumni Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu mengisahkan tentang sulitnya mengelola birokrasi pemerintahan yang baik.

Bahkan mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya itu, sempat berniat mengundurkan diri,

karena merasa letih untuk menjalankan tugas mulianya membangun Kota Pahlawan itu.