Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Desa Terisolasi Akibat Danau Melintang Kering

Banyak dampaknya, seperti distribusi sembako terhambat, warga tidak bisa membawa hasil tangkapan ikannya dan orang sakit yang mau berobat ke RSUD

Editor: Mohamad Yoenus

TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Musim kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Kukar mengakibatkan air Danau Melintang di Kecamatan Muara Wis kering.

Tiga desa di Kecamatan Muara Wis menjadi terisolasi, yakni Desa Melintang, Muara Enggelam dan Enggelam.

Warga di ketiga desa kesulitan melintasi alur danau yang kering.

Kalaupun dipaksakan, perahu mereka akan kandas. Dalam sepekan terakhir, warga desa bergotong royong menggali dan membersihkan alur danau dari bongkahan kayu yang muncul seiring air danau kering.

Zuhar, tokoh masyarakat Desa Muara Enggelam, mengatakan warga bergotong royong membuat alur danau agar bisa dilintasi perahu warga. Warga bekerja mulai pukul 08.00-17.00.

“Kami harus mengambil tindakan cepat agar alur danau bisa dilewati karena kami tak ingin daerah kami terisolasi,” ujar Zuhar ditemui di lokasi gotong-royong Danau Melintang.

Menurutnya, jika alur danau ini tidak bisa dilewati perahu warga, maka banyak dampaknya, seperti distribusi sembako terhambat, warga tidak bisa membawa hasil tangkapan ikannya dan orang sakit yang mau berobat ke RSUD Kota Bangun juga kesulitan.

Berita Rekomendasi

Alur danau ini menjadi jalan utama dan satu-satunya akses warga sehari-hari.

“Nggak ada jalan alternatif lain, selain lewat alur danau ini,” tuturnya.

Ia mengatakan, gotong-royong membersihkan alur danau dilakukan tiap tahun saat musim kemarau datang ketika air danau menjadi kering dan dangkal.

Namun kemarau tahun ini merupakan paling parah.

Saat kondisi normal ketika air danau melimpah, jarak tempuh dari Kecamatan Muara Muntai ke Desa Muara Enggelam berkisar 30 menit.

“Kalau kondisi sekarang, jarak tempuh bisa memakan waktu 4-5 jam karena beberapa kali perahu kandas, belum lagi kalau ada permasalahan, seperti kipas baling-baling patah atau mesin perahu mati, kita bisa tidur di danau,” ucapnya.

Sekretaris Camat Muara Wis, Arianto mengatakan, pembuatan alur danau mencapai 17 km.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas