Surabaya Membara, Begini Heroiknya Pertempuran Arek-arek Suroboyo di Tahun 1945
"Seru banget ceritanya. Benar-benar seperti sungguhan dan mengingatkan heroiknya pertempuran 10 November 1945," tutur Anita.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Wartawan Surya, Mujib Anwar dan Videografer Ahmad Zaimul Haq
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lebih dari sepuluh ribu warga Surabaya menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara yang digelar di Jalan Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11/2015) malam.
Belasan ribu warga tersebut tumplek-blek memadati area Jalan Pahlawan, tepatnya yang berada di depan Kantor Gubernur Jatim dan samping kanan Tugu Pahlawan, yang dijadikan arena dan panggung pertunjukan.
Karena banyaknya warga yang menonton, petugas beberapa kali mengingatkan agar tidak terlalu dekat.
"Awas, jangan dekat-dekat, nanti ada bakar-bakaran dan ledakan," tegasnya.
Anita, warga Bubutan, Surabaya mengatakan, agar memperoleh tempat tepat di depan panggung pertunjukan itu, dia dan lima temannya memilih berangkat lebih awal.
"Pukul 17.30 WIB saya sudah di lokasi," ujarnya.
Mahasiswi PTN di Surabaya ini mengaku, ini merupakan kali kedua dirinya menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara.
"Seru banget ceritanya. Benar-benar seperti sungguhan dan mengingatkan heroiknya pertempuran 10 November 1945," tutur Anita.
Pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara sendiri dimulai pukul 19.15 WIB dan berlangsung selama sekitar satu jam.
Pertunjukan akbar ini melibatkan sekitar 750 orang non-seniman.
Ceritanya, menggambarkan peristiwa penurunan bendera Belanda di Hotel Yamato dan pertempuran heroik arek-arek Suroboyo dalam mengusir penjajah Belanda dan Sekutu yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Puncak pertempuran ditandai dengan terbunuhnya Panglima Perang Inggris, Jenderal Mallaby dan memaksa tentara Sekutu menyerah.
Selama pertunjukan berlangsung, akses jalan menuju Tugu Pahlawan ditutup dan dialihkan ke tempat lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.