Geliat Para Pengerajin di Kampung Trompet Pekanbaru
geliat para pengerajin trompet musiman
Editor: Bian Harnansa
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Jelang perayaan tahun baru, geliat para pengerajin trompet musiman di Jalan Rose, Hang Tuah, Keluarahan Rejo Sari Tenayan Raya, Pekanbaru, mulai terlihat, Rabu (16/12/2015).
Banyak warga yang mengenal daerah itu dikenal dengan sebutan "Kampung Trompet".
Pasalnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa adalah para pengerajin trompet.
Bahkan, para pengerajin trompet musiman disana, yang telah memulai usaha kerajinan turun temurun, sejak puluhan tahun silam.
Para pengerajin disana umumnya bekerja sebagai pedagang.
Mereka akan disibukkan dengan pembuatan trompet setiap menjelang akhir tahun tiba.
Berbagai jenis trompet yang telah siap untuk dipasarkan, terlihat menghiasi seluruh sudut rumah-rumah para pengerajin disana.
Para pengerajin disana mampu membuat berbagai kreasi jenis tromper, mulai dari ukuran kecil hingga besar.
Tidak kurang ada 6 jenis trompet yang bisa dihasilkan oleh para pengerajin disana.
Yanto, salah seorang pengerajin trompet mengatakan, dalam satu hari, para pengerajin umumnya mampu membuat trompet hingga 200 buah per harinya.
Harga satuan dari trompet yang mereka baut umumnya bervariasi, mulai dari harga Rp. 2.500 hingga Rp. 15.000.
Hasil kerajinan trompet yang mereka buat, umumnya dipasarkan hampir diseluruh daerah di Riau, bahkan juga dipasarkan hingga keluar daerah seperti Bukit Tinggi dan Padang, Sumatera Barat.
Saat ini permintaan akan trompet mulai berdatangan, dan puncak permintaan akan trompet akan terjadi pada tanggal 20 Desember, setiap tahunnya.
Para pengerajin dapat meraih untuk jutaan rupiah dari usaha kerajinan trompet itu.
Meski begitu, para pengerajin mengaku kesulitan untuk mendapatkan bahan pembuatan trompet, yang memang didatangkan dari luar daerah seperti Jakarta dan Medan.