Warga Pulau Pari Desak Ahok Selesaikan Sengketa Tanah
menuntut pembuktian juga kepada PT. Bumi Pari Asih yang mengaku berhak atas tanah tersebut
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekelompok Warga Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (22/12/2015).
Mereka mendesak Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah di lokasi tersebut.
Puluhan pelaku unjuk rasa tersebut mengklaim bahwa tanah yang mereka tinggali bertahun-tahun di pulau tersebut, merupakan tanah adat, walaupun mereka belum bisa membuktikannya.
Sebaliknya mereka menuntut pembuktian juga kepada PT. Bumi Pari Asih yang mengaku berhak atas tanah tersebut.
"Kami tinggal sebelum PT. (Bumi Pari Asih) mengaku kami sudah tinggal puluhan tahun," katanya.
"Kalau kita berbicara pengen bukti kebenaran, pengen lihat PT. itu punya surat seperti apa, kami tidak bisa melihatnya, di mana keadilan? Kami minta tolong sama Pak Gubernur, Pak Ahok, tolong lindungi kami, kami nggak mau pak diusir dari Pulau Pari pak." tambahnya.
Selain melakukan orasi, mereka juga membentangkan spanduk dan poster bertuliskan tuntutan-tuntutan mereka, satu di antaranya bertuliskan "Pecat Bupati."
Perwakilan para pengunjukrasa diterima oleh perwakilan pihak Gubernur DKI Jakarta, untuk menyampaikan tuntutan-tuntutannya.
Sebagaiaman diketahui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang menghadiri acara lain di luar Balai Kota, ketika unjuk rasa berlangsung.
Sebelum sampai di Balai Kota para pengunjukrasa menggelar aksi di depan Istana Negara.
Mereka juga meminta Presiden Jokowidodo, membantu mereka.