Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuh di Kamar Hotel Sari Perdana Banjarmasin: Herlina Minta Dinikahi

Saat akan keluar dari dalam kamar untuk mengambil uang di ATM, korban tiba-tiba memintanya untuk menikahinya.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Reporter Banjarmasin Post, Ratino Taufik

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tribunnews.com menampilkan kembali berita video yang menyita perhatian pengunjung portal berita ini sepanjang 2015, dengan topik Video Populer Tahun 2015.

Di antarnya berjudul Pengakuan Pembunuh Wanita di Kamar Hotel Sari Perdana Banjarmasin.

Fahruraji alias Raji (34), warga Jalan AKT RT 12, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ditetapkan polisi sebagai tersangka pembunuh Herlina (30), yang terjadi di kamar 109 Hotel Sari Perdana, Banjarmasin, Selasa (16/6/2015).

Ayah tiga anak ini dibekuk polisi di kediamannya, pada Kamis (18/6/2015) sekitar pukul 01.30 Wita.

Ditemui di Mapolsek Banjarmasin Tengah, Jumat (19/6/2015), Fahruraji mengaku dirinya sama sekali tidak memiliki niat untuk membunuh Herlina, yang diduga memiliki hubungan spesial dengannya.

Dikatakannya, Selasa pagi, korban terus menerus meneleponnya. Awalnya, tidak digubris. Namun karena merasa gerah, Raji akhirnya menerima telepon korban.

Berita Rekomendasi

Lewat telepon itu, korban mengajak bertemu di Cafe Pink Hotel Sari Perdana.

Singkat cerita, mereka akhirnya bertemu dan masuk ke kamar hotel.

Saat di dalam kamar, korban memintanya untuk mengambil uang Rp 1 juta dari ATM miliknya sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan Raji, selama anak korban dirawat di rumah sakit beberapa waktu lalu.

"Saya dikasih ATM berikut nomor PIN-nya," ungkap Raji.

Namun, lanjutnya, saat akan keluar dari dalam kamar untuk mengambil uang di ATM, korban tiba-tiba memintanya untuk menikahinya.

Permintaan tersebut langsung ditolak oleh Raji lantaran mereka sama-sama telah berkeluarga.

"Dia (korban) minta saya mengawininya. Mengancam akan bunuh diri. Entah dari mana tiba-tiba dia sudah memegang silet, dan menyayat tangannya," ujar Raji.

Panik melihat korban menyayat pergelangan tangannya sendiri, Raji bukan malah menolong, tapi malah mencekik leher korban, sampai korban kehabisan nafas dan tewas.

"Saya cekik dan bekap ada sekitar 15 menit. Terus setelah itu, dengan silet saya sayat dan tambah lagi luka di tangannya, supaya terlihat seperti bunuh diri," katanya.

Raji kemudian keluar dari kamar hotel dengan membawa handphone milik korban. Namun di tengah jalan, tiba-tiba dia harus balik ke kamar hotel karena handphone miliknya justru ketinggalan di kamar hotel.

Setelah itu, sebelum pulang ke rumahnya, Raji terlebih dulu membuang handphone milik korban ke Sungai Martapura. Tepatnya di kawasan Pasar Lama.

Kanit Reskrim Polsekta Banjarmasin Tengah, Iptu Budi Guna Putera, mengatakan keberhasilan pengungkapan kasus pembunuhan ini merupakan hasil kerjasama jajaran Polsekta Banjarmasin Tengah dengan Unit Jatanras Polresta Banjarmasin dan Resmob Polda Kalsel.

"Berawal dari keterangan saksi yang melihat pelaku dengan sepeda motornya mondar-mandir di dekat hotel," ungkap Budi.

Dari ciri-ciri sepeda motor pelaku itulah polisi berhasil mengembangkan penyelidikan dan mengungkap kasus ini.

Karena kebetulan pelaku merupakan anggota sebuah komunitas motor di Banjarmasin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas