Spiderman Perkenalkan Kembali Salam Semarang
Pegawai dan tamu Balai Kota Semarang dihebohkan kemunculan Spiderman.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pegawai dan tamu Balai Kota Semarang dihebohkan kemunculan Spiderman, Senin (28/12/2015) siang.
Sosok pahlawan manusia laba-laba super fiktif dari Marvel Comics ciptaan penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko itu bukan ingin menumpas kejahatan, tapi ingin mempopulerkan kembali Salam Semarang yang mulai pudar.
"Sorry, Spiderman can't speak Indonesia. Salam Semarang ngeten, jari tengah nempel kalih jempol," kata Spiderman memberi contoh kepada anggota DPRD, Mualim yang disambut tawa.
Komunitas Pegiat Parwisata Semarang mengenalkan kembali Salam Semarang.
Koordinator Komunitas Pegiat Pariwisata Semarang, Wahid mengatakan interaksi warga satu sama lain tak jarang membawa pengaruh dan asimilasi budaya.
Budaya dan kebiasaan warga Kota Semarang yang semula ada pun kemudian terpinggirkan.
“Salah satu budaya dan kebiasaan warga di masa lampau adalah Salam Semarang. Salam ini menjadi pemersatu dan simbol interaksi warga Semarang di masa lampau,” ujarnya.
Salam Semarang, kata Wahid, berbeda dengan masa kekinian yakni berjabat tangan, toast, atau bahkan menelungkupkan kedua telapak tangan di dada.
“Salam kekinian ini banyak diadopsi oleh pihak hotel, kafe, atau tempat hiburan dalam menyambut tamu. Kami ingin mempopulerkan dan membudayakan kembali Salam Semarang dalam setiap aktivitas baik formal maupun non formal,” ujarnya.
Wahid berharap Pemkot Semarang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa melegalkan Salam Semarang menjadi salam resmi di Kota Semarang. (*)