Laporan Reporter Tribunnews Video, Seni Hendri

TRIBUNNEWS.COM, IDI RAYEUK -  Untuk masuk sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Merdeka, di Gampong Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, calon murid hanya perlu menyumbangkan sekeping papan.

Sekolah di daerah terpencil di Kabupaten Aceh Timur itu kini diisi 43 murid.

Bangunan sekolah itu sendiri dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 2007 silam.

Siswa-siswi SMP Swasta Merdeka berfoto bersama di depan sekolah mereka, di Gampong Tampur Paloh, Aceh Timur, Rabu (6/1/2016). (Serambi Indonesia/Seni Hendri)

Anggota Komite III DPD RI asal Aceh, Sudirman atau yang akrab disapa Haji Uma, Rabu (6/1/2016) mengunjungi SMP Swasta Merdeka.

“Saya tidak tahu persis kenapa SMP Swasta Merdeka ini luput dari perhatian pemerintah,” ujarnya.

Ia mengaku akan melakukan mediasi dengan kabupaten dan provinsi untuk masalah ini.

“Namun jika juga tidak tertangani, maka akan kita tindaklanjuti hingga pusat,” sambung Sudirman.

Kepala Sekolah SMP Swasta Tampur Paloh, Rizki mengaku, belum punya rejeki untuk membuat sekat ruangan.

Saat ini sekolah itu memiliki 6 guru non-PNS yang mengajar secara bergantian setiap dua minggu sekali.

“Karena jarak tempuhnya sangat jauh, sedangkan tunjangan guru hanya mengandalkan dana BOS,” ujar Rizki.

Untuk bisa mencapai sekolah ini, perjalanan harus menggunakan perahu yang memakan waktu hingga 2 jam.

Total jarak sekolah dari Idi Rayeuk, Ibu Kota Aceh Timur adalah 170 kilometer.(*)