Perankan Ibu Kandung Engeline, Kinaryosih: Kalau Saya Ibu Hamidah, Mungkin Saya Sudah Gila
Wanita kelahiran Jakarta 36 tahun lalu itu mengaku, tak sanggup membayangkan kenyataan jika anak kandungnya berusia 8 tahun dibunuh secara tragis.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendapatkan peran pada film yang diangkat dari kisah nyata, membuat aktris Kinaryosih merasa tertantang.
Ia bahkan perlu melakukan pendalaman karakter kepada tokoh yang dilakoninya.
Wanita kelahiran Jakarta 36 tahun lalu itu mengaku, tak sanggup membayangkan kenyataan jika anak kandungnya berusia 8 tahun dibunuh secara tragis.
Hal tersebut disampaikan Kinaryosih dalam jumpa pers film terbaru yang dibintanginya, Untuk Angeline, di Restoran Dapur Sunda, Pondok Indah Mall 1, Jalan Metro Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).
"Saya selalu bayangin kalau itu sendiri adalah anak saya, Kalau saya ada diposisi ibu Hamidah, mungkin saya sudah gila, mas," ucap Kinar, panggilan akrabnya, sambil menitikkan air mata di hadapan para awak media.
Pada film yang diangkat dari kisah nyata itu, ibu beranak satu itu mendapatkan peran sebagai ibu kandung Angeline (Engeline) bernama Hamidah.
Kinaryosih saat menghadiri acara syukuran film Untuk Angeline, di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016). (Tribunnews/Jeprima)
Sebagaimana diketahui, film Untuk Angeline diangkat dari kisah nyata kasus penganiayaan anak di bawah umur yang terjadi di Bali, beberapa bulan lalu.
Dalam kasus tersebut, korban Engeline dinyatakan dibunuh secara tragis, namun proses hukum masih berlangsung hingga saat ini.
Berdasarkan keterangan produser film tersebut, Niken, tujuan pembuatan film itu untuk menyadarkan masyarakat, supaya kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Pembuatan film ini tujuannya semata memang agar tidak ada lagi Engeline-Engeline lain, saya ikhlas kok kalaupun film ini rugi," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Untuk menghormati proses hukum, film ini tidak mencantumkan nama-nama yang masih dalam proses hukum dan menghindari adegan-adegan yang mengarah pada pembentukan opini terhadap mereka yang sedang menjalani proses hukum dalam kasus tersebut.
Lokasi syuting mengambil tempat di Jakarta dan Bali.
Selain Kinaryosih, aktris legendaris Paramitha Rusady juga turut mengambil peran dalam film tersebut.(*)