Turunnya BBM Tak Pengaruhi Harga Daging Sapi
ternyata tidak terlalu berpengaruh pada penurunan harga bahan pangan di Batam
Editor: Bian Harnansa
Laporan Reporter Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Turunnya harga bahan bakar minyak sejak beberapa hari terakhir ini, ternyata tidak terlalu berpengaruh pada penurunan harga bahan pangan di Batam.
Salah satunya terhadap harga daging sapi yang ada di pasar-pasar tradisional kawasan Jodoh dan Nagoya Batam Kepualaun Riau.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Batam yang melakukan sidak ke pasar Tos 3000 dan Puja Bahari, Sabtu (9/1/2016) pagi menemukan bahwa harga daging sapi relatif stabil.
Baik itu untuk daging segar ataupun daging beku.
Lukman Sungkar, Kepala Kantor KPPU Provinsi Kepri, Riau, Jambi dan Babel terlihat mengobrol santai dengan para pedagang daging di tiga kios di pasar Puja Bahari.
Lukman saat itu terlihat bertanya-tanya mengenai ketersediaan daging, harga, hingga pasokannya selama beberapa waktu terakhir ini.
Lukman Sungkar mengatakan dari hasil sidak tersebut tidak ditemukan kenaikan harga yang terlalu signifikan seperti di beberapa daerah lain di luar Batam.
"Kami lihat di Batam tidak sama dengan daerah lain yang rata-rata harga sapi dan ayam mengalami kenaikan. Tapi di sisi lain, harga juga tidak turun karena adanya penurunan harga BBM," kata Lukman Sungkar.
Diketahui, untuk sapi potong atau daging sapi segar banyak di dapatkan dari lampung dan pulau Jawa. Sedangkan daging beku didapatkan dari import beberapa negara seperti Australia, New Zealand dan negara lain yang dijamin bebas penyakit kuku dan mulut.
Nantinya, hasil penelitian di beberapa kios pada pasar-pasar tradisional itu akan dikumpulkan ke Jakarta untuk disimpulkan secara nasional oleh KPPU.
"Kami ingin lihat apakah ada semacam permainan harga juga. Begitu pula indikator-indikator apa sebenarnya yang mempengaruhi harga daging ini. Ternyata harga BBM tidak mempengaruhi, tapi di sisi lain kami dikasih tahu kalau kurs dolar pun ikut berperan dalam menentukan harga daging beku," kata Lukman.