Blusukan Bareng Listiani, Si Lurah Modis Manado
Lurah beparas cantik ini menduga, tembok yang baru dibangun dan selesai sekitar tiga bulan lalu itu konstruksinya tidak kuat.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Hujan mengguyur sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sejak Rabu (20/1/2016) malam hingga Kamis (21/1/2016) siang, mengakibatkan sejumlah bencana di beberapa lokasi di Kota Manado.
Misalnya di Lingkungan V Kelurahan Karombasan Utara Kecamatan Wanea Manado, tembok samping SMP Negeri IV Manado yang berada di dataran tinggi ambruk ke bawah di badan jalan beruntung tak memakan korban.
"Ini terjadi sekitar pukul 01.00 Wita dini hari," ujar Lurah Karombasan Utara, Listiani Lamani di sela melakukan pembersihan bersama puluhan personil Brimobda Sulut di lokasi itu.
Lurah beparas cantik ini menduga, tembok yang baru dibangun dan selesai sekitar tiga bulan lalu itu konstruksinya tidak kuat.
Ia pun sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi. Pasalnya, di area ambruk tersebut menjadi tempat main anak-anak dan di depan tembok itu ada panti asuhan.
"Juga harus ada kerjasama antar warga dan kepala lingkungan supaya mewaspadai anak-anak tidak bermain di area longsor ini," ujarnya.
Di waktu berbeda, Meidy Raranta (45), warga setempat sangat beruntung peristiwa itu tak menimpanya.
"Karena lokasi itu tempat saya memarkir mobil," tutur Meidy kemudian menunjuk mobil bak terbuka berwarna biru gelap kesayangannya.
Sekitar pukul 00.30 Wita ia tiba di rumah dan hendak memarkirkan mobilnya di samping tembok tinggi itu.
Namun ia membatalkannya karena perut sangat lapar.
"Saya pun hentikan mobil di depan rumah," sambung dia.
Ia langsung masuk ke rumah lalu mengambil makanan.
"Saat baru ingin menyuapi sendok ke mulut, belum sempat masuk tiba-tiba bunyi sesuatu seperti bom," ingat Meydi.
Ia pun berlari ke luar rumah dan mendapati tembok sekolah itu ambruk. (*)