Ternyata Ada Warga Eks Gafatar di Samarinda, Mereka Bercocok Tanam dan Bertani
Seorang warga eks Gafatar, Aca (18) yang tinggal di permukiman RT 28 bersama saudara dan kedua orang tuanya, mengaku senang tinggal di Samarinda.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Nevrianto Hardi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dibubarkan negara pada Agustus 2015 lalu karena tidak memiliki izin sebagai ormas ternyata sudah menyebar hingga ke Kota Tepian Samarinda.
Berdasarkan pendataan, ada 120 warga eks Gafatar yang memilih tinggal di daerah terpencil.
Mereka membangun pemukiman layaknya kamp lengkap dengan lahan perkebunan dan pertanian.
Lokasi eks kelompok Gafatar tersebut berada di Jalan Poros Samarinda-Bontang, melewati gang tanpa plang nama dan letaknya sejajar dengan Puskesmas Sungai Siring yang baru dibangun, di RT 28 Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara, Kalimantan Timur.
Foto-foto: Permukiman warga eks Gafatar di RT 28 Kelurahan Tanah Merah, Samarinda Utara, Kaltim, Jumat (22/1/2016). (Tribun Kaltim/Doan Pardede)
Menindaklanjuti kebijakan Pemerintah RI dan Pemprov Kaltim, Pj Wali Kota Samarinda, Meiliana, Wakil Ketua DPRD Samarinda, Siswadi, Dandim 0901 Samarinda, Letkol Inf Sriyono, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol M Setyo Budi, serta beberapa jajaran muspida menyambangi kawasan tersebut.
Aktivitas warga eks Gafatar terjadwal ada yang memasak, bertani, dan ada yang mengurus keperluan di rumah tinggal.
Pantauan Tribun, mereka beraktivitas menggarap lahan, memasak, dan mencuci di lahan seluas sekitar 3,5 hektar yang dipinjamkan Ketua RT setempat.
Seorang warga eks Gafatar, Aca (18) yang tinggal di permukiman RT 28 bersama saudara dan kedua orang tuanya, mengaku senang tinggal di Samarinda.
Namun, Pj Wali Kota, Kapolresta, Dandim, dan Ketua DPRD Samarinda sepakat, warga eks Gafatar harus dipulangkan ke daerah asal masing-masing dalam tenggang waktu satu minggu.
Selain keinginan pemerintah dan aparat, sejumlah penolakan dari masyarakat membuat kebijakan memulangkan anggota eks Gafatar secara nasional di seluruh Indonesia dinilai tepat demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama.(*)