Wakapolda dan Walikota: Warga Diminta Jangan Panik Akan Teror Bom di Jambi
aksi teror lengkap terkemas dalam bungkus kado dan daya ledak bisa merusak dan melukai
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Bom rakitan low explosive (daya ledak rendah) meledak di depan ruko warga Jl Yusuf Nasri, Lorong Angkasa Pura RT 21 Kelurahan Pasir Putih, Jambi Selatan.
Ledakan tersebut terjadi sekira pukul 02.30 WIB, Rabu (27/1). Menurut warga sekitar, suara ledakan begitu besar sehingga membangunkan warga.
Walikota Jambi, Fasha mengatakan, kejadian tersebut bukan tindak terorisme, melainkan terkait hutang dagang. Karena aksi teror lengkap terkemas dalam bungkus kado dan daya ledak bisa merusak dan melukai
"Ini mungkin mengigatkan kepada penghuni ruko terkait hutang tersebut. Kalau teror itukan melukai dan merusak," katanya.
Fasha mengimbau kepada ketua RT agar tamu tidak dikenal harus melapor 2x24 jam dan siskamling harus dihidupkan kembali.
"Ketua RT wajib memegang nomor telepon bhabinkamtibnas dan babinsa agar kalau ada kejadian seperti ini bisa langsung menghubungi petugas," sebutnya.
"Untuk warga Jambi agar tidak takut dengan aksi seperti ini. Kemarin sudah dideklarasikan kami tidak takut dengan aksi teror," tandasnya.
Wakapolda Jambi, Kombes Pol Nana Sudjana bersama Wali Kota Jambi Sy Fasha menggelar press conference di ruang utama Polda Jambi terkait bom rakitan tersebut.
Hasil dari penguraian Tim Gegana Polda Jambi, bom rakitan tersebut terangkai dari bahan-bahan pembuat petasan yakni belerang, potasium dan semacamnya. Lalu dicampur dengan paku ukuran 5 inci sebanyak 23 batang.
"Perlu diketahui ada tiga handat seperti petasan dengan panjang 20 cm berdiameter sekira dua setengah inci dibungkus koran dan diberi lak ban dan diberi pesan di atasnya," kata Wakapolda dalam keterangannya.
Ia melanjutkan, barang bukti yang telah diamankan yakni sobekan koran yg bertuliskan asbak rokok patung putri duyung, antar acc simpang sudirman, berasal dari berinisial H Lapas Jambi, satu unit kerajinan tangan, alamat ditujukan kepada inisial SU alias AA di Haji Kamil.
"Lalu paku 5 inci, baterai kotak, bohlam, serpihan barang dari analog timer dan serbuk mengandung sulfur dan belerang,"
Berdasarkan keterangan dari delapan saksi, motif pelaku yakni teror tapi bukan terorisme melainkan urusan pribadi yakni masalah dagang dan didikasi ke arah pelaku usaha.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat ini sedang kami dalami dan terus menyelidiki serta mencari info dan keterangan yang menjurus kepada pelaku," kata Wakapolda.