BKSDA Buru 'Pemimpin' Monyet yang Serang Rumah Sakit Jiwa
Monyet-monyet itu kerap datang ke RSJ pada saat 'jam makan', pagi dan sore hari.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel mulai bergerak mengatasi serbuan monyet jenis ekor panjang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum di Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Serangan ratusan monyet ke RSJ Sambang Lihum makin marak pascakebakaran lahan yang melanda hutan sekitar rumah sakit pada musim kemarau pertengahan hingga akhir tahun 2015 lalu.
Sejumlah monyet tampak melintasi pagar RSJ Simbang Lihum, Kabupaten Banjar, Rabu (20/1/2016). (Banjarmasin Post/Rahmadhani)
Kepala BKSDA Kalsel, Andi Lukito ditemui di RSJ Sambang Lihum mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi serangan monyet-monyet liar itu.
BKSDA Kalsel akan mencari 'pimpinan' geng monyet yang menyerang RSJ Sambang Lihum.
"Mereka hidup berkoloni, berkelompok. Perkiraan kita ada lima sampai enam ekor pemimpin kelompok monyet ini. Nah mereka ini yang mau kita lumpuhkan. Karena kalau pemimpinnya sudah lumpuh, anak buahnya tidak berani masuk," ujarnya, Selasa (26/1/2016) siang.
Pihak BKSDA Kalsel akan menggunakan semacam racun pelumpuh yang disisipkan pada makanan monyet-monyet liar itu.
"Tidak mematikan, hanya membuat lemas. Baru kita pindah. Monyet ekor panjang itu sebenarnya bukan hewan dilindungi. Dalam undang-undang kalau memang mengganggu masyarakat juga diperbolehkan untuk dibunuh, tapi kita hindari itu," jelasnya.
Kepala BKSDA Seksi II Banjarbaru, Ridwan (kiri), Direktur RSJ Sambang Lihum, Dharma Putra (tengah), dan Kepala BKSDA Kalsel, Andi Lukito meninjau keberadaan monyet yang menyerang RSJ Sambang Lihum, Selasa (26/1/2016). (Banjarmasin Post/Rahmadhani)
Upaya dengan membuat perangkap sudah dilakukan, namun tak berhasil karena monyet ekor panjang di sekitar RSJ Sambang Lihum makin beringas.
Ia mengatakan, faktor utama serangan monyet itu sendiri memang makin berkurangnya habitat para monyet dan bekantan ini akibat kebakaran lahan.
"Sebagian lahan di belakang rumah sakit memang milik pemerintah, kawasan hutan lindung. Tapi lebih banyak lahan swasta," ungkapnya.
Pihaknya sendiri akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banjar serta Dinas Kehutanan Kalsel untuk bisa segera mengambil langkah.
"Nanti bagaimana, apakah dilakukan relokasi, atau melestarikan lagi kawasan hutan lindung yang ada. Kita tanami dengan buah-buahan makanan untuk monyet dan bekantan," ujarnya.
Seekor monyet ekor panjang tampak di atap gedung RSJ Simbang Lihum, Kabupaten Banjar, Selasa (26/1/2016). (Banjarmasin Post/Rahmadhani)
Diduga lantaran kekurangan makanan, ratusan monyet ekor panjang menyerbu RSJ Sambang Lihum, Gambut.