Sebelum Tewas, Korban Sempat Menyerahkan Pisau di Kursi Pelaminan
Peristiwa penusukan terhadap korban Jurianto (23) alias Pokyan, Kamis (28/1), akhirnya terungkap setelah aparat kepolisian melakukan rekonstruksi.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Peristiwa penusukan terhadap korban Jurianto (23) alias Pokyan, Kamis (28/1/2016), akhirnya terungkap setelah aparat kepolisian melakukan rekonstruksi.
Dari sejumlah reka adegan, korban Pokyan terlihat menodongkan pisau sangkur kepada tiga tersangka, sebelum terjadinya baku hantam.
Terkuaknya penodongan pisau yang diarahkan kepada perut tersangka itu, muncul pada adegan 17, adegan 26, dan adegan 28.
Kali pertama korban menodongkan pisau tersebut kepada tersangka Riki (19), dengan kondisi pengaruh minuman beralkohol (minol).
Setelah korban menodongkan pisau tersebut, dengan posisi ujung pisau menempel di perut tersangka.
Lantas korban bermaksud memasukkan tangan di kantong celana tersangka, berniat ingin meminta sejumlah uang.
"Waktu itu, dia (korban) memang tanya soal hp (Handpone) ke aku, tapi aku tidak tahu. Terus ditodonglah pisau itu ke perut aku, dia bilang aku bawa pisau ini, mau tembus perut kau," kata tersangka Riki ketika menirukan apa yang disampaikan oleh korban Pokyan kepada dirinya.
Hal senada juga dilakukan oleh korban Pokyan kepada tersangka Yoga Angkasayuda (19) dan tersangka Fredi (23).
Peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan korban Pokyan meninggal dunia itu, terjadi di sebuah lapangan kecil, terletak sekitar 30 meter dari kediaman Suwitro RT 09/02 Desa Dukong, Minggu (27/12/2015).
"Samalah, dia nayak Hp dia yang hilang, terus nodongkan pisau ke perut aku. Omongannya sama seperti itu, habis itu baru aku pulang ngambil pisau juga," kata Yoga kepada Posbelitung.com, Kamis (28/1/2016).
Pisau sangkur bergagang hitam itu semula telah tersimpan di bagian pingang korban Pokyan.
Pisau itu, sempat berpindah tangan kepada saksi Febri, hingga akhirnya kembali dikuasai oleh korban, setelah korban menemui tersangka Fredi di bagian kiri panggung musik organ tunggal.
"Awalnya waktu kami duduk di pelaminan, Pokyan memang beri pisau itu ke aku, terus waktu ketemu Fredi, diminta dia lagi. Jadi aku kasih ke dia di belakang panggung, habis itu aku duduk lagi, di belakang pelaminan, kemudian dia terus mencari HP, aku tidak ikuti," jelas saksi Febri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.