Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir di Sumsel Kini tak Takut Dipalak

Hasil rapat koordinasi antara sopir dan aparat berwenang menghasilkan empat kesepakatan.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Rapat koordinasi terkait pungutan liar di jalan lintas Prabumulih terhadap mobil angkutan sayur dari Pagaralam, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan, akhirnya menghasilkan empat poin yang menguntungkan bagi petani sayur, Senin (1/6/2015).

Keempat poin yang dihasilkan antara lain, sebanyak 48 truk pengangkut sayur yang membawa angkutannya ke Palembang harus dipasang stiker.

Kemudian seluruh mobil angkutan tersebut dipersilakan melintasi jalan kota dengan waktu operasional kapanpun.

Bagi mobil ekspedisi dari Palembang serta sebaliknya dari Pagaralam juga boleh melintas, serta Polres Prabumulih boleh melakukan tindakan tegas terhadap aksi premanisme termasuk pungli terhadap sopir angkutan sayuran dan sembako.

"Empat poin itu berlaku dari sekarang dan seterusnya," ungkap pimpinan rapat Nopran Marjani.

Rapat koordinasi yang diikuti oleh Pemkot Pagaralam, Pemkot Prabumulih, Pemprov Sumsel, Polda Sumsel, Polres Prabumulih, Polres Pagaralam, DPRD Sumsel, Asosiasi pedagang sayur, Asosiasi Pedagang Pasar Induk Jakabaring dan Anggota DPRD Sumsel tersebut, sempat diskors karena tidak dihadiri pihak yang berkompeten ataupun pengambil keputusan.

Berita Rekomendasi

Koordinator sopir pengangkut sayur Kota Pagaralam, Robert dalam rapat menyampaikan pihaknya sangat keberatan atas sikap pungli yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Bahkan besaran pungli yang diminta berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu per mobil setiap kali melintas.

Dirinya berharap kejadian seperti itu tidak akan terulang dan pemerintah bisa menjaga keamanan setiap kali para sopir melintas.

"Uang jalan kami tidak cukup kalau mau memberi kepada oknum pungli, kalau tidak dikasih nyawa kami dipertaruhkan, sedangkan sayuran yang dibawa harus sampai tepat waktu kalau tidak akan busuk," ujarnya.

Diakuinya, setelah ada aksi demo dan mengancam akan mogok mengirim sayur ke Palembang dan koordinasi antara Pemkot Pagaralan dengan Prabumulih, sikap tanggap langsung dilakukan oleh Polres Prabumulih dengan mengawal truk sayur yang akan melintas beberapa waktu lalu.

"Kini kami sudah tak takut dipalak lagi, kalau masih ada yang berani meminta saya akan telepon Kabag Ops yang siap mengawal apabila teman-teman dipalak," katanya. (*)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas