Pelaku Pembunuhan Menangis Tersedu-sedu di Depan Polisi
Pria paruh baya itu sempat menangis tersedu-sedu di hadapan para awak media.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Peristiwa pembunuhan terhadap Jefri Hendri (38), warga Jalan Aur Kuning RT 03 RW 04 Kelurahan Tengkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya, yang terjadi pada Kamis (4/2/2016), menggemparkan warga sekitar.
Korban tewas di lokasi kejadian, yang berjarak lebih kurang 300 meter dari rumahnya, setelah bagian leher korban ditusuk oleh pelaku bernama Syaiful alias Pak Uwo (51).
Bayu (40), warga sekitar menuturkan jika korban tewas setelah ditusuk oleh pelaku hanya karena persoalan utang senilai Rp 300 ribu.
Pelaku, kata Bayu, berhasil diamankan oleh warga, sesaat setelah peristiwa penusukan itu dilakukannya, dan telah diserahkan kepada pihak Kepolisian.
Di Mapolsek Tenayan Raya, tersangka Saiful hanya terlihat membisu saat digiring polisi.
Bahkan, pria paruh baya itu sempat menangis tersedu-sedu di hadapan para awak media.
Tidak diketahui pasti kenapa pria yang mengaku hidup sebatang kara sampai menitikkan air mata.
Syaiful mengaku penusukan yang dilakukan terhadap korban karena kalut, karena tertekan akan kebutuhan ekonomi.
Korban sempat berjanji akan membayarkan utang kepadanya, namun tidak diberikan.
Sementara itu, pada saat bersamaan, pemilik rumah kontrakan telah mengancam akan mengusir dari rumah bila tidak membayar utang kepadanya.
Kapolsek Tenayan Raya Kompol Indra Rusdi mengatakan jika pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga.
Pelaku menusuk korban karena tidak membayarkan utangnya kepada pelaku.
Sebelum penuskan itu terjadi, pelaku dan korban sempat terlibat pertengkaran hingga kemudian pelaku menusuk korban dengan pisau yang ada di pingganya. (*)