11 Pasien Demam Berdarah di Sumsel Meninggal Dunia
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesti Nurainy, membantah jika Provinsi Sumatera Selatan dikategorikan KLB.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Sumsel membantah jika Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) termasuk satu provinsi yang termasuk dalam Kasus Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Degue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesti Nurainy, membantah jika Provinsi Sumatera Selatan dikategorikan KLB.
Alasannya hanya dua kabupaten kota saja yang tercatat dalam KLB, yakni Kota Linggau dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Saat ini tercatat 11 orang meninggal akibat DBD dan mayoritas terjadi pada anak-anak dan satu dewasa.
"Kemarin tercatat 10 orang meninggal dan pagi ini ada laporan satu orang meninggal lagi dan itu di Palembang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesti Nurainy kepada tribunsumsel.com di Palembang, Jumat (5/2/2016).
Korban meninggal terdata di kota Linggau 3 orang, kabupaten OKI 3 orang, Muba 1 orang, OKU Timur 2 orang , Palembang 1 orang, Pagaralam 1 orang.
Masyarakat aktif memerangi penyebaran Demam Berdarah Degue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aides aigepty.
Warga diminta aktif di lingkungan rumahnya masing-masing dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu menerapkan anjuran 3M, yakni mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi genangan air dan sarang nyamuk, mengusar bak mandi, dan menutup tempat penyimpanan air.
Selain mencegah pembiakan jentik nyamuk, masyarakat juga diminta waspada pada gigitan nyamuk aides agepty dewasa yang terlanjur berkembang biak agar tidak mengigit.
Penggunaan lotion nyamuk atau menggunakan kelambu saat tidur bisa menjadi cara pencegahan gigitan nyamuk sebab jika nyamuk aides aigepty sudah menggigit maka akan terjangkit DBD. (*)