Unjuk Rasa Pegawai PDAM Tirta Pakuan Ricuh, Provokator Diusir
Unjuk rasa pegawai PDAM Tirta Pakuan di balaikota Bogor ricuh. Ada pegawai lain yang dianggap provokator.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR TENGAH - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor sempat diwarnai kericuhan, Rabu (17/2/2016).
Demo yang berlangsung di halaman Balaikota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat ini ricuh karena adanya pegawai yang dianggap sebagai provokator.
Pegawai yang diketahui berinisial IW tersebut tiba-tiba mendekati kerumunan pendemo, lalu cekcok mulut dengan pegawai lainnya.
Sontak, cekcok mulut tersebut memancing pendemo lainnya untuk mendekati IW dan mengusirnya.
Anggota Polisi dan Satpol PP Kota Bogor yang berjaga langsung memisahkan mereka, dan mengamankan IW menjauh dari kerumunan.
"Dia disinyalir orang tangan kanannya direksi, makanya kita usir," kata salah seorang pendemo yang enggan disebutkan namanya.
Demonstrasi yang dilakukan kali ini untuk menuntut Direktur Utama PDAM Kota Bogor, Untung Kurniadi turun dari jabatannya.
Koordinator aksi, Rojak mengatakan tuntutan para pegawai ini didasarkan pada adanya penurunan intensif karyawan sebesar 33 persen.
"Intensif kami Januari 2016 hingga sekarang turun 33 persen, sementara dirut meningkat 172 persen. Tidak ada penyesuaian gaji pegawai dari tahun 2013 hingga sekarang, sejak Untung menjadi dirut," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Selain itu, pegawai juga memprotes sikap Untung yang dinilai semena-mena dalam memecat pegawai keamanan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
Pemecatan tersebut dilakukan tanpa ada pemberian Surat Peringatan (SP) ke satu dan dua.
"Untuk itu kami inginkan agar Untung segera turun dari jabatannya. Sementara untuk pelayanan kita masih berjalan dengan baik, masih ada pegawai yang bekerja dan melayani pelanggan," tutur Rojak.