Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjaga Perbatasan RI-Malaysia Amankan Dua Pucuk Senjata Api Rakitan

Selama sekitar delapan bulan bertugas di wilayah SSK III Sebuku, pihaknya sudah menerima lima pucuk senjata api rakitan.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia Yonif 521/Dadaha Yodha, mengamankan dua pucuk senjata api rakitan jenis penabur dari warga di Desa Salang, Kecamatan Tulin Onsoi.

Selain mengamankan dua pucuk senjata, TNI juga mengamankan sejumlah peluru penabur asal Malaysia.

Danki SSK III Sebuku Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 521/Dadaha Yodha, Lettu Inf Nanang Masyuhi mengatakan, dua pucuk senjata yang diamankan itu diserahkan secara sukarela oleh dua warga di Desa Salang.

Oleh warga, senjata itu digunakan untuk berburu dan menjaga diri.

“Ini memang sudah jarang dipakai berburu,” katanya, Rabu (24/2/2016).

Dia mengatakan, agar masyarakat mau menyerahkan senjata api rakitannya itu, dilakukan pendekatan secara intensif terutama terhadap masyarakat yang sudah tidak lagi menggunakan senjatanya.

“Kami bahkan memberikan makanan kaleng kepada mereka. Kemudian mereka kami jadikan orang tua angkat. Begitu pendekatan yang kami lakukan,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Selama sekitar delapan bulan bertugas di wilayah SSK III Sebuku, pihaknya sudah menerima lima pucuk senjata api rakitan.

“Jenisnya sama penabur dengan panjang pendeknya berbeda-beda,” ujarnya.

Terhadap senjata api rakitan yang sudah diamankan ini, selanjutnya akan diserahkan kepada pihak Kepolisian.

“Untuk ditindaklanjuti, apakah dihancurkan atau bagaimana? Tetapi pemiliknya tidak diproses karena mereka menyerahkan secara sukarela,” katanya.

Nanang mengatakan, masih banyak warga setempat yang diduga memiliki senjata api rakitan. Namun jumlahnya tidak bisa diprediksi.

“Tidak bisa diprediksi. Kalau daerah Salang, Tinampak, Sebuku, Kunyit, masih ada yang menyimpan. Karena rata-rata orang pribumi punya, karena dia kehidupan dari awal di hutan,” ujarnya.

Dengan hidup di hutan, warga memanfaatkan senjata dimaksud untuk berburu.

“Tetapi kita melakukan penggalangan terhadap orang-orang pribumi yang sudah tidak berburu. Misalnya dia sudah usaha berdagang, rata-rata mereka ini yang menyerahkan,” katanya.

Dari seluruh Kabupaten Nunukan, selama delapan bulan belakangan ini sekitar 15 pucuk senjata api rakitan yang telah diamankan.

“Kami amankan dari Sebuku, Siemanggaris dan Sebatik selama sekitar delapan bulan bertugas di Kabupaten Nunukan,” kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 521/DY Letkol Inf Slamet Winarto. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas