Jatuh Saat Main di Dapur, Bocah Ini Dirawat 18 Hari Rumah Sakit Karena Gizi Buruk
Selama 18 hari Revan, anak penderita gizi buruk di Balikpapan, bermalam di RSUD Balikpapan, ruang Bengkirai 10.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, M Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Revan, bocah berumur 4 tahun itu, mengenakan baju warna kuning. Ia duduk di atas kasur RSUD Balikpapan, Gunung Malang, sambil memperhatikan ayahnya, yang sibuk merapikan selang dan memasang masker untuknya.
Revan adalah salah satu anak yang menderita gizi buruk di kota Balikpapan.
"Sebelum makan dan minum susu, tenggorokan dan paru-parunya mesti diuapkan menggunakan alat ini selama 30 menit, supaya lega bernafas," ujar Lambala (60), ayah bocah tersebut kepada Tribun Kaltim (26/2/2016).
Selama 18 hari Revan bermalam di RSUD Balikpapan, ruang Bengkirai 10.
Awalnya, Revan dibawa ke rumah sakit akibat terjatuh saat bermain di dapur rumahnya. Kaki kirinya tampak masih dililit perban berwarna coklat.
Namun, setelah dilakukan tindakan oleh tim medis, pihak rumah sakit meminta agar Revan tetap berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Tim medis menduga Revan mengidap gizi buruk. Sebagai asumsi, berat badan Revan tidak normal untuk ukuran anak seusianya.
"Kata dokter anak saya mengidap gizi buruk, mas. Saat dibawa ke sini berat badannya 6,8 kilogram. Setelah dilakukan perawatan, alhamdulillah naik 2 kilogram," tuturnya.
Sebetulnya, Lambala ingin anaknya cepat pulang dari rumah sakit. Sebab, ia takut tidak sanggup membayar biaya perawatan.
"Saya sebenarnya ingin cepat dipulangkan, takut ongkosnya tambah besar. Tapi pihak rumah sakit belum memperbolehkan, katanya tunggu naik 4 ons lagi baru bisa pulang," imbuhnya.
Ini menjadi ujian bagi Lambala selaku kepala keluarga yang memiliki tiga orang anak, Rangga (7), Revan (4) dan Arsad (2) dari buah perkawinannya bersama Saniah (35) tahun 2005 silam.
Laki-laki tersebut bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah Rp 80 ribu. Itupun belum tentu ia dapat setiap hari.
"Kami makan seadanya, sesuai kemampuan. Kadang kalau tidak bekerja terpaksa hutang, kalau tak dapat bahkan kami tak makan," kata pria asal Mawasangka, Buton.
Saat ini Lambala tinggal di Jalan Manunggal RT 61 nomor 68, Gunung Bakaran Kota Balikpapan. Rumah panggung dengan bahan kayu ini terletak di pinggir jalan aspal.
"Jangankan membayar ongkos rumah sakit, untuk biaya makan dirinya dan istrinya yang menjaga kedua anaknya di rumah saja masih bergantung uluran para tetangga dan menghutang di warung," terangnya.
Sejak Revan dirawat di rumah sakit Lambala juga tak bekerja karena harus menjaga Revan di rumah sakit.
"Alhamdulillah, kemarin dapat bantuan dari Badan Zakat. Revan dibelikan mainan dan pampers oleh suster, saya cuma mau ucapkan terimakasih banyak kepada orang yang masih mau membantu orang susah seperti saya," ucapnya sambil menyapu kantung matanya.