Menteri Marwan Kritik Balik Garuda: Saya Ini Raja, Malah Saya Disudutkan
Mereka itu seolah-olah tidak bersalah. Saya ini kan raja. Malah saya disudutkan," ujar Marwan.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengritik kembali keterangan yang diberikan oleh maskapai Garuda Indonesia soal keterlambatan dirinya, saat menaiki pesawat penerbangan dari Jakarta menuju Yogyakarta.
Menurut Marwan, keterangan yang disampaikan sangat menyudutkan dirinya sebagai konsumen.
"Mereka itu seolah-olah tidak bersalah. Saya ini kan raja. Malah saya disudutkan," ujar Marwan di kantornya, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Menurutnya, dirinya sebagai konsumen, merupakan raja yang harus diberikan pelayanan secara baik oleh pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Garuda Indonesia tidak seratus persen merupakan milik Indonesia.
Masih ada saham asing dan swasta dalam kepemilikan PT Garuda Indonesia persero tbk.
"Kedua rakyat harus tahu itu, Garuda bukan milik negara 100 persen. Garuda milik swasta, milik asing. Persentasenya, tinggal lihat google," tambahnya.
Terlebih dia menilai bahwa penerbangan Garuda Indonesia belum menyentuh bagian pelosok negeri, karena tidak ada terobosan baru dari direksi Garuda saat ini.
"Ini pesawat dari rezim sebelumnya. Rezim sekarang belum ada terobosan. Yang terobosan zaman Pak Emir. Humasnya Pak Pujo itu friendly tidak kaya humas sekarang," jelas Marwan. (*)