Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Warga RT 4 RW 8 Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, melakukan demonstrasi di depan rumah seorang warga yang tak lain adalah tetangganya, Minggu (6/3/2016) siang.

Warga menuntut pemilik rumah untuk menghentikan pembangunan tower telekomunikasi yang berada di lantai tiga rumah milik Sukamto.

Selain meresahkan warga karena tower itu akan dibangun di tengah perkampungan padat penduduk, warga menuding pembangunan tower tersebut tidak memiliki izin.

"Kalau memang ada izinnya ya dipasang, silakan. Jangan asal bangun saja, apalagi warga di sini menolak," kata warga, Nurdi Hadiyanto.

Nurdi mengatakan, warga merasa resah terhadap pembangunan tower telekomunikasi yang dibangun di lantai tiga rumah milik Sukamto tersebut.

Terlebih, di samping rumah terdapat lahan kosong yang setiap hari menjadi sarana bermain bagi anak anak di kampung tersebut.

"Intinya masyarakat menolak, tidak nyaman. Apalagi lokasinya di samping itu (tower) tempat mainnya anak anak kecil. Sangat berbahaya," kata Nurdi.

Sementara warga lain, Wahono, mengatakan, pihaknya tidak pernah diajak rapat sosialisasi pembangunan tower tersebut.

"Kami tidak pernah diajak rapat, tahu tahu ada pembagian kompensasi. Pengurus masjid pun tidak diajak rapat tiba tiba akan diberikan kompensasi," kata Wahono.

Saat sedang berlangsung demonstrasi, anak pemilik rumah sempat terlibat adu mulut dengan warga.

Warga yang lain pun segera meredam amarah rekannya. (*)