Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menikmati Bali tanpa Aktivitas dan Lalu Lalang Kendaraan

Kicauan burung begitu nyaring terdengar. Udara pun sangat bersih, tanpa polusi asap kendaraan bermotor yang lalu lalang.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA – Kicauan burung begitu nyaring terdengar. Udara pun sangat bersih, tanpa polusi asap kendaraan bermotor yang lalu lalang.

Suasana tenang membuat hati damai, deburan ombak di Pantai Kuta memecah kesunyian.

Inilah yang dirasakan saat Hari Raya Nyepi di kawasan Kuta, Rabu (9/3/2016) siang.

Kuta

Hanya terlihat sejumlah Pecalang (petugas keamanan desa adat) yang sesekali berpatroli di wilayah Desa Adat Kuta.

Begitulah suasana selama Hari Raya Nyepi yang dimulai pukul 06.00 Wita hari ini hingga Kamis (10/3/2016) pukul 06.00.

Berita Rekomendasi

Umat hindu melakukan empat catur brata penyepian. Yakni amati geni (tidak menggunakan atau menghidupkan api dan lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan lagu keras).

“Karena Kuta menjadi pusat wisata di Bali, kami sudah melakukan sosialisasi atau melakukan pemberitahuan kepada pihak hotel, tempat hiburan dan lainnya untuk tidak menghidupkan lampu, bepergian dan membuat kegaduhan,” ungkap I Wayan Swarsa Bendesa Adat Kuta.

Saat ditanyai berapa jumlah Pecalang yang menjaga keamanan dan ketertiban selama Nyepi, kata Swarsa, ada 40 Pecalang.

“40 Pecalang kita turunkan semua untuk menjaga. Mereka berasal dari perwakilan Banjar se-Desa Adat Kuta,” tambahnya.

Pecalang dibantu dari tiap-tiap pengurus Banjar yang sudah dibuatkan pos jaga.

Sebanyak 18 Pos jaga bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Nyepi di wilayahnya.

Bali

18 pos jaga penyepian di bendesa adat kuta tersebar di perbatasan wilayah desa kuta, wilayah padat penduduk, dan wilayah pusat pariwisata.

Sementara untuk Pos induk terdapat di Balai Pura Desa Kuta.

Swarsa menambahkan, jika terjadi keadaan darurat, silahkan menghubungi pos-pos jaga tersebut.

Ia mengatakan, sejauh ini tidak ada warga atau wisatawan yang melanggar, kecuali keluar untuk berobat dan kembali ke rumah.

Namun ada orang-orang yang mencurigakan dan terpaksa diamankan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas