Planetarium Jakarta Siapkan 4.700 Kacamata Khusus Gratis untuk Lihat Gerhana Matahari
Menurut Kepala Planetarium dan Observatorium Jakarta, pihaknya menyediakan 4.700 kacamata khusus dengan filter ND5, gratis bagi masyarakat yang hadir.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana di Planetarium dan Observatorium Jakarta beberapa hari terakhir menjadi "riweh".
Mereka sibuk mempersiapkan acara agar masyarakat bisa menyaksikan fenomena langka gerhana matahari.
Di tengah-tengah kesibukan tersebut, sebagian pejabatnya juga harus menghadiri undangan berbagai stasiun televisi, untuk menjadi narasumber akan fenomena langka tersebut.
Bahkan, menurut Kepala Subbagian Tata Usaha Planetarium dan Observatorium Jakarta, Edi Wahyu, pihaknya sampai tidak bisa memenuhi permintaan sejumlah stasiun televisi, karena mereka memang kekurangan orang.
Pada Rabu (9/3/2016), Planetarium dan Observatorium Jakarta menggelar acara untuk memfasilitasi warga yang hendak menyaksikan fenomena langka tersebut.
Ia memprediksi akan ada sekitar dua ribu orang yang hadir.
"Mereka tidak hanya datang dari subuh, bahkan suka ada yang menginap juga," ujarnya saat ditemui Tribun di kantornya.
Selain masyarakat umum yang awam, ia meyakini komunitas-komunitas astronomi di sekitaran Jakarta juga akan datang, dengan membawa teleskopnya masing-masing.
Gerhana yang dapat disaksikan dari Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah gerhana matahari parsial.
Hanya 89 persen matahari yang tertutup bulan.
Edi Wahyu menyebut, Jakarta akan gelap bagaikan cuaca mendung pada saat fenomena berlangsung.
Peristiwa itu bisa disaksikan sejak pukul 06.00 WIB hingga sekitar pukul 08.00 WIB.
"Ya bentuknya kira-kira mirip bulan sabit," terangnya.